Baru Sehari Buka, Warga Alor Ini Diminta Segera Tutup Lagi, Alasannya di Luar Dugaan

23 Juni 2022, 23:59 WIB
Pemilik warung di Kabupaten Alor sedang berbicara dengan Ketua RW setempat (berbaju hijau) yang meminta untuk segera menutup warungnya /Ryohan B/Tangkapan layar Youtube Chanel Rakat


MEDIA KUPANG - Publik sedang hebohnya dengan polemik rendang babi.

Heboh karena rendang selama ini dikenal tidak menggunakan daging babi melainkan daging sapi.

Pasalnya, Daging babi merupakan salah satu daging yang haram bagi kaum muslim.

Sehingga ketika tiba-tiba muncul rendang babi tentunya membuat publik heboh bahka ada reaksi keras dari sejumlah tokoh.

Baca Juga: Digugat Cerai Suaminya, Dewi Persik Bilang Begini

Meski ada juga tokoh dan akademisi yang mengatakan rendang babi itu tidak masalah karena rendang itu bukan agama melainkan cara memasak daging. 

Belum reda polemik rendang  babi, kini di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur ada satu kejadian yang berurusan dengan babi.

Di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor nasib miris menimpa salah seorang  warga yang membuka warung babinya.

Baru sehari membuka warungnya, ketua RT dan RW setempat langsung datang dan menegurnya untuk segera menutup usaha warung tersebut dengan alasan ada warga yang terganggu.

Sontak permintaan ketua RT dan ketua RW ini mendapat penolakan dari pemilik yang diketahui bernama El Asamau.

Baca Juga: PKB Memanas? Muhaimin Iskandar dan Putri Gus Dur Saling Sindir di Medsos Hingga Sebut Partai Diserang

Menurutnya, sangat tidak masuk akal ketika dirinya mau berusaha di kampungnya sendiri, di lahan miliknya tapi malah ada yang melarang tanpa alasan yang masuk akal.

Dikutip dari tribuana.net, teguran oleh Ketua RT dan Ketua RW itu dilakukan menyusu adanya pengaduan warga yang merasa terganggu dengan kehadiran warung babi tersebut. 

Bahwa ada dua pria datang dan mengaku sebagai ketua RT dan RW di Kelurahan Mutiara Kecamatan, Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT memaksa pemilik warung babi El Asamau untuk menutup usahanya.

Teguran ini lantas membuat El Asamau geram dan memposting video di akun media sosial sehingga menjadi.

Dikatakannya, orang yang menegur tersebut awalnya datang malam-malam di lokasi Warung dan memaksa El Asamau menutup warungnya dengan alasan ada keberatan dari warga sekitar namun belum diketahui apakah pengaduan tersebut alasan dari religius atau persaingan dagang.

Baca Juga: 10 Hari Terpapar Covid, Dirut Pertamina Nicke Widyawati Ungkap Gejala Tak Biasa

"Warung babi kami diminta ditutup. Kami tidak mau. Kami tetap buka," kata El Asamau, Rabu 26 Juni 2020 di Kalabahi.

El Asamau lantas menjelaskan warungnya baru dibuka perdana pada hari Rabu dengan  jenis usahanya babi bakar.

"Kami buka di tanah kami, lokasi kami," katanya.

Lebih lanjut El Asamau mengaku  penasaran dengan sosok siapa warga yang mengaku keberatan dengan dibukanya warung babi itu, sebab dia tinggal di lokasi itu sehingga ia cukup mengenal dan dekat dengan lingkungan sekitar.

"Kami baik-baik saja dengan tetangga apapun latar belakang kami masing-masing," ujarnya.

Baca Juga: Geger! Warga Temukan Dua Mayat Wanita Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan

Ia menjelaskan ketika sedang persiapan membuka warungnya tiba-tiba Ketua RT datang untuk meminta usahanya ditutup karena ada pengaduan dari warga sekitar kemudian bertanya soal siapa mengadu tetapi sang ketua RT tidak ingin menjawab.

 Al Asamau mengatakan kepada ketua RT tersebut bahwa ia akan tetap membuka warung karena sudah mempekerjakan sejumlah orang.

"Pak RT pun pulang dan kami siap-siap jualan Saya tidak persoalkan dan meminta adik-adik untuk terus persiapan jualan," ungkapnya.

Namun, selang beberapa menit, seorang pria yang mengaku ketua RW juga datang dan meminta tutup warung itu karena alasan toleransi dengan warga sekitar.

El Asamau lantas bertanya lagi siapa yang mengadu tetapi tidak ada jawaban. Mereka hanya diminta untuk tutup dan pindah cari lokasi lain.

Baca Juga: Memiliki Jalan Cerita yang Menarik, Percintaan Steven William dan Ranty Maria di Sinetron Aku Jatuh Cinta

"Tentu saja tidak bisa karena kami harus menyewa tempat dan membutuhkan biaya besar," ujarnya kesal.

"Bagi saya usaha ternak babi dan warung babi adalah masalah ekonomi. Sudah risiko jika ada teman kami yang tidak mengonsumsi daging babi dan menjauh dari kami. Tidak akan dipindahkan ke tempat kami tapi tidak ada pilihan karena kami juga punya banyak tanggung jawab dengan keluarga kami," kata El Asamau yang adalah mantan Lurah Mutiara.

Menurutnya, ada banyak orang yang hidup dari usaha warung babi termasuk dirinya, ada peternak yang butuh untuk sekolahkan anak mereka sehingga dia berharap ketua RT dan RW yang pergi mengatasnamakan pemerintah tidak melarang menutup usaha warung babi.

"Untuk itu kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan kami memaklumi tugas sebagai ketua RW dan RT Terima kasih sudah mengingatkan tapi kami tidak bisa menutup karena ada banyak yang hidup dari usaha ini kami juga punya hak," tegasnya.

Baca Juga: Viral di Medsos, Aksi Heroik Prajurit TNI Berhasil Selamatkan Bayi yang Terkunci di Mobil

Lurah Mutiara, Jermias Immanuel Maitia membenarkan dua pria yang mendatangi meminta tutup warung itu adalah Ketua RT 2 Selfanus E. Molina dan Ketua RW 1, Dominggus Frare.

Jermias membantah ada perintah untuk menutup. Dirinya juga belum mendapatkan laporan adanya pengaduan warga. Bahwa aksi tersebut secara kontan koordinasi dengan dirinya selaku atasan.

Dia meminta maaf kepada El Asamau dan masyarakat Alor yang sudah terganggu dan berjanji akan mempertemuan para pihak untuk membahas hal dimaksud. *** (demas/tribuanapos)

 

Editor: Ryohan B

Sumber: tribuana pos

Tags

Terkini

Terpopuler