"Alor ini bukan daerah sentra produksi beras, sehingga pasti terbatas dan tentu tidak mencukupi kebutuhan yang ada, untuk itu beras dari luar juga didatangkan untuk mencukupi kebutuhan," tandas Denny yang baru bertugas seminggu di Perum Bulog Alor.
Berkaitan dengan pembelian beras petani ini, sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor, Yustus Dopong Abora kepada Wartawan mengatakan, pihaknya tengah memotivasi petani untuk meningkatkan produksi padi.
Hasil produksi petani ini, jelas Abora, akan dijual kepada Bulog, sehingga pihaknya juga tengah merencanakan untuk menerapkan penanaman padi satu varietas inpago.
"Kawasan persawahan kita untuk wilayah Lantoka, kalau dihitung sekali produksi menghasilkan 800 ton gabah. Jumlah ini kalau kita hitung untuk dapatkan beras bersih maka menjadi 65 persen hasil beras atau sekitar 500 ton lebih. Berikutnya kita pacu lagi di kawasan lain, termasuk dengan padi ladang, maka kita bisa mendapatkan produksi yang lumayan untuk di pasok ke Bulog," ungkap Abora.***