50 Karung Berisi Rokok Gagal Masuk Timor Leste, Warga Belu Turut Diamankan Anggota Kodim Alor

- 7 Oktober 2023, 20:27 WIB
50 Karung Berisi Rokok Gagal Masuk Timor Leste, Warga Belu Turut Diamankan Anggota Kodim Alor
50 Karung Berisi Rokok Gagal Masuk Timor Leste, Warga Belu Turut Diamankan Anggota Kodim Alor /Okto Manehat/Media Kupang

Baca Juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Dini Sera Afrianti, Anak Anggota DPR RI Asal NTT Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Selang tidak lama dari kegiatan tangkap tangan ini, Dandim 1622 Alor, Letkol TNI Amir Syarifudin dan Plt. Pasti Intel Kodim Alor, Letda Umbu tiba di lokasi.

Letkol Amir mengatakan, kegiatan tangkap tangan ini merupakan tindakan untuk mengamankan barang bukti yang ada untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Bea Cukai untuk memprosesnya.

Karena bea cukai tidak ada di Alor, kata Amir, maka dirinya telah berkomunikasi dengan Kepala Bea Cukai Atambua agar mengirimkan petugas datang ke Alor guna memroses kasus yang ada.

"Ini masalah kedaulatan negara ya. Perdagangan seperti ini jelas merugikan negara karena tidak ada pajaknya karena dilakukan ilegal,. Nanti kita serahkan ke Bea Cukai untuk memprosesnya apakah berkaitan dengan administrasi atau hukum," tandas Amir.

Sementara itu seseorang yang bernama Fransisko Belo Werbito (29) asal Atapupu Kabupaten Belu yang berperan sebagai juragan untuk membawa rokok tersebut mengungkapkan, dirinya ditelepon oleh seseorang warga Alor yang berinisial CBR untuk datang ke Alor guna membawa rokok-rokok yang dimaksud.

Sehingga dirinya datang dengan Kapal Fery Namparnos dan sudah beberapa hari di Alor. Dirinya datang untuk membawa rokok dengan perahu untuk menggantikan Om Rio yang biasa mengangkut rokok tersebut. Om Rio berhalangan karena ada kedukaan.

"Saya baru pertama kali langsung ditangkap," ungkap Fransisko.

Menurut Fransisko, rokok dalam karung itu ada Surya 12 dan Marlboro. Dirinya, jelas Fransisko, rencana membawa rokok tersebut dengan perahu ke wilayah perairan laut Maritaing, kemudian dijemput oleh penerima dari Timor Leste.

"Saya dibayar Rp 1 juta untuk kerja ini," ujar Fransisko polos.

Halaman:

Editor: Fredrik Bau

Sumber: Media Kupang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x