Konservasi Megafauna Laut, Fokus Utama Misool Baseftin di Flotim

- 8 September 2021, 10:27 WIB
Kepala Kantor Misool Baseftin Flores Timur, Maria Yosefa Ojan
Kepala Kantor Misool Baseftin Flores Timur, Maria Yosefa Ojan /Media Kupang/Eryck S.

MEDIA KUPANG - Yayasan Misool Baseftin merupakan sebuah organisasi yang memiliki rekam jejak dan terbukti dapat memberikan hasil konservasi yang terukur di beberapa wilayah paling terpencil dan menantang di dunia.

Selain mempunyai misi untuk melindungi terumbu karang yang beraneka ragam di wilayah perairan melalui pemberdayaan masyarakat lokal, Yayasan Misool Baseftin juga mempunya project utama pada konservasi megafauna laut.

"Yayasan Misool Baseftin mulai masuk dan berjalan di Kabupaten Flores Timur (Flotim) sejak tahun 2014 lalu. Project utamanya bukan restorasi karang, tetapi untuk di daerah Flotim lebih kepada konservasi megafauna (ikan-ikan besar di laut). Jadi isu yang terbesar adalah isu Pari Manta, sebab adanya UU Perlindungan Pari Manta," jelas Kepala Kantor Yayasan Misool Baseftin Flotim, Maria Yosefa Ojan.

Baca Juga: Tegas, DPRD Kabupaten Belu Minta Bupati Berhentikan Sementara Kades Makir, Ini Alasannya

Evi begitu dia disapa menuturkan, Yayasan Misool Baseftin mengawali programnya dari Desa Lamakera, Kecamatan Solor Timur, dengan membantu masyarakat melalui alternatif leadfood (makanan utama).

Dimana, pihaknya memulai dengan tourism (pariwisata), akan tetapi adanya penolakan sehingga beralih ke perikanan berkelanjutan.

"Dari hasil studi kami itu, memang pelakunya dari nelayan Lamakera tetapi fishing ground (daerah penangkapan ikan) bukan di Lamakera, tetapi di sepanjang perairan selatan Laut Sawu. Jadi selain Pari Manta, isu lain yang dilakukan oleh nelayan Lamakera adalah pengeboman ikan," bebernya, pada Rabu, 8 September 2021.

Baca Juga: Akibat Musim Kemarau Berkepanjangan, Warga Palue Mulai Alami Kekurangan Air Bersih

Berdasarkan hal demikian, maka di tahun 2014 juga, pihaknya mulai melakukan survei penelitian awal, selanjutnya memulai inisiasi program kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flotim di tahun 2015. Kemudian pada tahun 2016, berkolaborasi dengan Pemda Flotim untuk mengaktifkan kembali Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).

Halaman:

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x