415 Anak Alami Stunting, Ketua Tim PKK : Sumba Timur Urutan Ketiga Kemiskinan Ekstrem, Banyak Ibu Hamil KEK

- 28 Mei 2022, 07:45 WIB
Posyandu Pa’aingu di RT 011, RW 04 Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT/ Maxfmwaingapu.com/ Heinrich Dengi
Posyandu Pa’aingu di RT 011, RW 04 Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT/ Maxfmwaingapu.com/ Heinrich Dengi /

MEDIA KUPANG – Sekitar 415 anak di Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami Stunting.

Selain itu masih banyak ibu hamil di daerah tersebut yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).

Hal ini dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumba Timur, Ny. Merliaty Praing Simanjuntak di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandwai, Selasa 24 Mei 2022.

Baca Juga: Kata Primbon Jawa Lima Weton ini Bisa Jadi Sultan Meski Hanya Sedikit Usaha, Cek di Sini Kamu Juga?

Baca Juga: Baru Dilantik 2021 Lalu, Kades Termuda di NTT Ini Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri

Menurut Ketua tim PKK Sumba Timur saat kegiatan pemberian 38 makanan tambah oleh Kambaniru Beach & Resort bagi anak-anak Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandwai.

Mengutip maxfmwaingapu.com, Ketua tim PKK Sumba Timur Ny. Merliaty Praing Simanjuntak  mengatakan daerah itu menempati urutan ketiga kemiskinan ekstrem.

Sumba Timur menempati urutan ketiga kemiskinan ekstrem,” demikian Ketua Tim PKK Sumba Timur, Ny. Merliaty Praing Simanjuntak di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandwai, Selasa 24 Mei 2022.

Baca Juga: Daftar 7 Daerah Paling Kaya di Indonesia, Dari Natuna Hingga Bengkalis

Baca Juga: Resmi Ditahan Penyidik Polda NTT, Berikut Foto - foto Tersangka Ira Ua Menggunakan Baju Tahanan

Ny. Merliaty Praing Simanjuntak mengatakan, “Miskin yang sangat miskin. Sampai makan, minum , rumah juga tidak layak, kesehatan anak juga tidak layak. Pendidikan anak juga tidak layak, semua tidak layak. Jadi kita berada pada posisi yang sangat perlu dikasihani.”

Meski demikian Sumba Timur merupakan sebuah daerah yang cukup berpotensi untuk dikembangkan demi peningkatan kesejahteraan keluarga.

Dia mengatakan, “Sebenarnya kita punya daerah yang begini bagus, punya daerah yang begini cantik. Tuhan berikan begitu kaya potensi. Kenapa? Kenapa begitu banyak anak stunting, kenapa begitu banyak anak gizi buruk? Kenapa begitu banyak mama- mama yang kekurangan energi  kronis?”

Baca Juga: Jarang Kendaraan Melintas, Jalan Nasional di Pantar Mulai Keropos

Baca Juga: 105 Peserta Lulus CPNS Mengundurkan Diri, Siapkan Diri BKN Imbau Instansi Kembali Rekrut CPNS Tahun Ini

Dia mengajak seluruh warga setempat untuk bahu membahu dan menjalin kerja sama yang baik dalam upaya pemberantasan kemiskinan dan gisi buruk serta stunting di daerah itu.

Selama warga mau berusaha tentunya akan ada berbagai pihak yang turut serta ikut membantu upaya pengentasan gisi buruk dan stunting di Sumba Timur.

Dunia usaha dan berbagai elemen yang ada tentu akan merasa terpanggil untuk bergabung bersama pemerintah dan tim PKK Sumba Timur dalam upaya memberantas gisi buruk juga stunting yang diderita oleh anak-anak.   

Baca Juga: Viral, Video Oknum Polwan Ancam Injak Mati Warga Gegara Hal Ini

Baca Juga: Lima Fakta Sungai Aare Berasal dari Pegunungan Alpen Hingga Menjadi Warisan Takbenda UNESCO

“Lalu dari masyarakat sendiri harus mau berusaha membantu dirinya sendiri. Jadi ini tidak bisa bekerja sendiri dan harus seluruhnya bekerja sama,” ujarnya.

Saat ini telah ada salah satu pelaku usaha di Sumba Timur yakni manajemen Hotel Kambaniru Beach & Resort memberikan 38 paket makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting di Posyandu Pa’aingu,  RT 011, RW 04 Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandwai.

Warga diharapkan untuk tidak merasa tergantung dengan bantuan tersebut. Pasalnya setiap jenis bantuan pasti akan ada waktunya untuk dihentikan.

Baca Juga: Dua Terdakwa Kasus Tipikor DAK Pendidikan Kabupaten Alor Tahun 2019 Mulai Disidangkan

Baca Juga: Fakta Sungai Aaree, Bern Swiss yang Jadi Lokasi Terseretnya Anak Ridwan Kamil Memiliki Panjang 295 Kilo Meter

“Hari ini ada hati yang terpanggil, ada orang yang mau bersama kita yaitu Kambaniru Beach.  Kita juga harus ingat,  namanya bantua tidak selamanya. Bantuan ada waktu untuk stop,” ujar Ny. Merliaty Praing Simanjuntak.

Warga Sumba Timur diharapkan untuk lebih berusaha lagi terutama membangun apotik hidup, dapur hidup dan warung hidup.

Tujuannya untuk bangkit dari kemiskinan ekstrem serta mengatasi masalah KEK yang diderita para ibu hamil.

Baca Juga: Anak Sulung Ridwan Kamil Terseret Arus Saat Berengan di Sungai Aaree, Bern Swiss Baca Juga: Kronologi Anak Sulung Ridwan Kamil Hilang Terseret Arus Sungai Bern Swiss

Masalah gisi buruk dan stunting  yang dialami anak-anak saat ini.  

“Kita sendiri juga harus ada upaya dan bekerja untuk membangun apotik hidup, dapur hidup dan warung hidup harus sudah kita mulai dan buat bagi keluarga kita masing-masing. kita punya gerakan untuk bagaimana bapak, ibu dan anak bisa tembuh menjadi keluarga yang sejahtera,” tandasnya.  ***

Editor: Ryohan B

Sumber: maxfmwaingapu.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x