Lintasan Grasstrack Sepeda SoE Jadi Arena Kekerasan, Dua Pebalap dari JP Speed Kupang Babak Belur

- 29 Oktober 2023, 17:03 WIB
Lintasan Grasstrack Sepeda SoE Jadi Arena Kekerasan, Dua Pebalap dari JP Speed Kupang Babak Belur
Lintasan Grasstrack Sepeda SoE Jadi Arena Kekerasan, Dua Pebalap dari JP Speed Kupang Babak Belur /Fredrik Bau/Kolase Tangkapan Layar Video Amatir

MEDIA KUPANG - Even Grasstrack sepeda kembali digelar di Kota SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT pada Sabtu 28 Oktober 2023.

Acara yang diikuti hampir dua ratus peserta ini menjadi tontonan menarik warga setempat dan sekitarnya. 

Namun suasana yang sebelumnya semarak terutama dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, malah berubah jadi arena kekerasan pada sesi final di malam hari sekitar pukul 23.42 WITA.

Baca Juga: Pecundangi Barcelona di Masa Injury Time El Clasico, Real Madrid Pimpin Klasemen Sementara Liga Spanyol

Lintasan sepeda yang harusnya dilalui peserta Grasstrack malah menjadi arena saling pukul.

Bahkan ada peserta yang babak belur dihakimi massa dari salah satu peserta grastrack.

Dua pebalap dari JP Speed Kupang jadi korban pengeroyokan oleh massa yang sebelumnya menonton acara tersebut.

Bahkan video pengeroyokan tersebut beredar di Whatasapp group dan medsos lainnya.

Baca Juga: Salut, Begini Cara SMPN Satu Atap Obor Belu Memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun 2023

Dari video yang dilihat media kupang, dalam aksi kekerasan itu sempat terdengar bunyi tembakan pistol dari aparat kepolisian yang berusaha mengamankan situasi.

Ada yang sudah terjatuh tetapi para pelaku makin brutal melakukan penganiayaan.

Kasus kekerasan tersebut akhirnya dilaporkan ke Polres TTS untuk diproses hukum.

Informasi yang dihimpun media ini, polisi telah menetapkan sejumlah tersangka kasus pengeroyokan tersebut.

Baca Juga: Gadis SMA Dipukul Pria Yang Baru Kenal di Medsos, HP dan Motor Dirampas Pelaku

Pengeroyokan itu bermula dari aksi saling senggolan para peserta di dalam lintasan dan berujung pengeroyokan.

Sumber media ini menyebutkan, awalnya pebalap dari Tim CEO SoE terlihat agresif saat mendekati pebalap dari JP Speed Kupang namanya Exan.

Aksi dari CEO SoE ini direspon oleh Exan sehingga pebalap dari CEO SoE ini terjatuh. Diduga emosi dan tak puas, pebalap CEO SoE ini langsung menghampiri Exan dan hendak memukulnya.

Tak sampai di situ, keluarga dan pendukung dari pebalap CEO SoE juga merasa tidak puas dan ikut mengeroyok Exan.

"Kasihan, Tim JP Speed Kupang Peter Sugiono yang mau melerai malah dikeroyok oleh Tim CEO SoE. Korbannya ada dua dari JP Speed Kupang yakni Exan Zakarias dan Peter Sugiono," kata sumber ini melalui whatsapp, Minggu 29 Oktober 2023 siang.

Lebih lanjut, sumber ini mengatakan bahwa sudah ada pelaku pengeroyokan yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Yang tersangka pengeroyokan  dari tim CEO SoE ini namanya Clifer. Dia dan tim beserta keluarga semua datang keroyok dua anak ini," ungkap sumber ini.

Menurut sumber ini, kekerasan di arena grasstrack SoE sudah kali kedua. Kali pertama itu, katanya, korban juga dari Kupang yang dipukul sampai tidak sadarkan diri hampir tiga hari.

"Dua korban ini kepala dan muka benjol semua. Mereka pukul membabi buta, ada yang injak dan tendang. Termasuk orang sudah tua juga ikut injak dan tendang anak-anak ini," ujarnya.

Dia berharap, kejadian ini tidak terulang lagi dan polisi harus proses hukum para pelaku agar ada efek jera.

Salah satu tim dari JP Speed Kupang, Geral yang dihubungi terpisah pada Minggu 29 Oktober 2023 sore membenarkan kejadian tersebut.

"Awalnya sementara race berjalan terjadi body cash antara dua pembalap bernama Alexandro Willem Nivellhim Zacharias (exan) sebagai korban dan Cliver Radja (Ipe) sebagai tersangka.

Di saat race berjalan IPE(tersangka) menghalangi EXAN (korban) dan dari situ terjadi pengeroyokan dan di saat teman dari korban bernama Peter Sugiono mau membantu EXAN (korban) dan Peter juga keroyok oleh tersangka dan warga yang lain," jelasnya.

Panitia pelaksana Grasstrack belum berhasil dikonfirmasi terkait kejadian ini.

Salah satu panitia yang dihubungi malah meminta mediakupang.com untuk menghubungi panitia lainnya.

"Untuk konfirmasi pers hubungi nomor ini saja kaka," tulis panitia ini sembari mengirimi sebuah kontak bertuliskan nama Efan Baitanu.

Nomor kontak yang dikirim itu sudah dihubungi tapi tidak aktif. Dikirimi pesan Whatsapp pada Minggu 29 Oktober 2023 sekitar pukul 15.59 WITA namun tidak juga aktif. ***

Editor: Fredrik Bau

Sumber: Media Kupang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x