Menurut dia, warga desa setempat masih tetap tenang dan tidak panik. Pasalnya lokasi kejadian bukan berada di wilayah RI melainkan Distrik Oecuse, Timor Leste.
Baca Juga: Soal Teko di Kabupaten Belu, Bupati : SK Sudah Ditandatangani
Baca Juga: Beredar Imbauan Guru Eks Teko untuk Berdemo, Ketua PGRI Kabupaten Belu Buka Suara
Diakui Marselus Siki, peristiwa semburan lumpur panas yang terjadi di wilayah perbatasan memang menjadi viral di medsos sekarang.
“Kejadiannya bukan di Desa Napanmelainkan di Saben, Oesilo-Bobometo distrik Oecuase. Semburan seperti ini juga bukan hal yang baru, karena semenjak kita masih satu negara dengan Timor-Timur (sekarang Timor leste), semburan seperti ini sudah lazim terjadi dan diketahui secara umum" jelasnya.
Semburan lumpur yang nampak pada video viral di media sosial, lanjutnya, masih tergolong kecil.
Biasanya semburan lumpur yang sudah terjadi sejak zaman dahulu mencapai ketinggian 10 hingga di atas 20 meter.
Wilayah Desa Napan sendiri, kata Marselus Siki, juga terdapat lima gundukan atau gunung putih besar.
Selain itu ada juga 16 gundukan kecil." Gundukan - gundukan ini aktif sampai sekaranng tapi letupannya kecil saja," urainya.
Baca Juga: Vanili Alor Kembali Di Eksport Ke Eropa