Tak Diperhatikan Pemerintah, Warga Kampung Derok Kabupaten TTU Swadaya Buka Jalan Baru

- 8 September 2022, 15:36 WIB
Sertu Abilio Da Costa Babinsa Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU bersama warga Kampung Deruk membuka jalan raya yang dikerjakan secara swadaya, Selasa 6 September 2022
Sertu Abilio Da Costa Babinsa Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU bersama warga Kampung Deruk membuka jalan raya yang dikerjakan secara swadaya, Selasa 6 September 2022 /John Taena/Media Kupang


MEDIA KUPANG - Kurang lebih 150 kepala keluarga (KK) di Kampung Derok, Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, membuka jalan baru pada Selasa 6 September 2022.

Kegiatan pembukaan jalan raya oleh warga Kampung Derok, Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, sudah direncanakan selama kurang lebih dua tahun terakhir bertujuan untuk memudahkan akses transportasi.

Pasalnya selama ini warga setempat terisolasi dari dunia luar dan tidak bisa ke mana-mana ketika terjadi banjir pada musim hujan.

Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi BEM Nusantara NTT Nyatakan Kecewa Terhadap Gubernur

“Sebenarnya kami tidak melakukan swadaya mandiri seperti ini, tapi dari pemerintah kabupaten sudah 10 kali pergantian bupati, tidak pernah diperhatikan kami yang ada di ini,” jelas Fransiskus Alosius Boni (59), warga Kampung Derok, Desa Motadik, kecamatan setempat, Selasa 6 September 2022.

Harap untuk bisa keluar dari ketertinggalan ini, lanjutnya, sudah sering diusulkan kepada pihak pemerintah.

Namun harapan untuk bisa mendapatkan akses jalan raya agar tidak terisolasi dari dunia luar tidak pernah mendpat perhatian selama ini.

Dikatakannya, “Setiap kali mereka (pemerintah) berkunjung ke sini, kita selalu mengusulkan tapi sama saja. Jadi walaupun susah payah sekalipun kami tetap kumpul dana bersama sampai hari ini bisa mewujudkan pembangunan jalan yang sudah direncanakan sejak dua tahun lalu.”

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Kamis 8 September 2022, Bunga Mawar Tak Berduri dan Tahta Kebijaksanaan

Swadaya mandari warga setempat untuk membuka jalan raya, diharapkan bisa menggugah pihak pemerintah untuk melaksanakan progra pembangunan yang merata di masa depan.

“Masyarakat di desa lain dapat bantuan pemerintah bertubi-tubi tapi kami tidak selama ini. Semoga pemerintah bisa tergugah untuk melihat kami di kampung kampung yang sangat terisolasi ini,” harap Alosius Boni.

Harapan serupa dikatakan oleh Ketua Adat Kampung Derok, Blasius Manek Halek.

Menurut dia, daerah itu biasanya baru mendapat kunjungan setiap moment politik seperti pileg dan pilkada.

Warga setempat sudah sering mendapat janji manis untuk bisa menikmati berbagai program pembangunan pemerintah yang tidak pernah terealisasi.

Baca Juga: Apple Resmi Luncurkan iPhone 14 Series, Berikut Spesifikasi dan Kisaran Harga Empat Produknya

Blasius Manek Halek mengatakan, “Kami juga warga negara Indonesia dan warga Kabupaten TTU yang bayar pajak seperti yang lain. Jadi kami ingin menikmati manfaat pembangunan tapi kapan?”

Ide untuk membuka jalan raya secara swadaya tanpa mengharapkan dana pemerintah, katanya, lahir sejak dua tahun lalu.

Dikatakannya, “Pembukaan akses jalan raya ini kami swadaya murni, bukan dari dana desa. Pembukaan akses jalan ini kemauan kami sendiri. Karena kalau tunggu dana desa itu mau sampai kapan? kami sudah sering ajukan tapi tidak pernah ditanggapi. Jadi kami sendiri yang mengalami kesulitan selama puluhan tahun jadi sekarang kami swadaya untuk membuka akses jalan raya supaya jangan terisolasi lagi.”

Babinsa Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Anleu, Sertu Abilio Da Costa yang ikut bersama dalam kegiatan pembukaan jalan tersebut menjelaskan sudah mengalami dan melihat sendiri kondisi yang ketika mulai bertugas pada tahun 2010 hingga sekarang.

“Selain mendengar cerita dari masyarakat saya juga menyaksikan dan mengalami sendiri. Sejak bangsa ini merdeka sampai sekarang, masyarakat di sini masih terisolasi,” katanya.
Rencana membuka jalan raya agar warga tidak terisolasi, kata Sertu Abilio Da Costa, sudah

dilakukannya bersama warga setempat selama dua tahun. Menurut dia, swadaya mandiri untuk membuka akses jalan raya, mungkin satu-satunya yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh kabupaten TTU.

“Kemungkinan di TTU ini yang pertama masyarakat swadaya sendiri sewa alat berat untuk buka jalan. Masyarakat suka rela untuk kumpul dana dan bekerja buka jalan supaya jangan terisolasi,” kata menurut Sertu Abilio Da Costa.

Dia berharap, “Mudah-mudahan pemerintah bisa melihat karena ini masih banyak banyak kekurangan. Kalau musim hujan itu sudah terisolasi. Mungkin lima enam bulan masyarakat hanya di sini, tidak bisa ke mana karena banjir.” ***

Editor: John Taena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x