Meletis Jalan Baru dalam Terang Cinta Kasih-Amanah Natal Uskup Agung Kupang

- 26 Desember 2022, 14:25 WIB
Mgr.Petrus Turang-Uskup Agung Kupang-sedang menyampaikan wejangan dalam sebuah acara.
Mgr.Petrus Turang-Uskup Agung Kupang-sedang menyampaikan wejangan dalam sebuah acara. /AM/YANQIDJ

Solidaritas sosial dengan tingkat kepercayaan yang terbagi dalam kebenaran akan menjadi kekuatan bersama untuk menumbuhkan kembali jalan-jalan baru menuju keseimbangan hidup sosial ketika setiap orang dapat bergerak dengan leluasa untuk membangun kesejahteraan hidup.

Dengan demikian perayaan Natal membuka lembaran baru untuk mencermati tanda-tanda perubahan jaman, di mana watak sosial manusia boleh tumbuh dan merangkul semakin banyak orang.

Sebagai murid-murid Kristus, umat Kristiani menemukan kembali jalan yang diprakarsai oleh Yesus yaitu jalan cinta kasih: “Semua orang akan mengenal kamu sebagai murid-Ku, bilamana kamu saling mengasihi” (Yoh. 13:35).

Pada gilirannya, para murid Kristus boleh menjadi saksi-saksi kebaikan Tuhan dalam berbagi jalan kasih seturut semangat injil-Nya. Dalam kelangkaan dan keterbatasan sarana penghidupan, kita bangkitkan semangat peduli sesama guna menyuburkan semangat melayani dan berbela rasa dengan ketulusan hati.

Jalan yang tetap aktual adalah jalan cinta kasih. Inilah jalan satu-satunya untuk memperbaharui dunia dengan semangat Natal, pesta cinta kasih. Keberagaman yang hadir dalam dunia kita harus dipandang sebagai sumber daya bersama untuk menyebarkan kasih karunia Roh Kudus yang dianugerahkan demi kebaikan bersama.

Dengan sumber daya demikian, jalan baru yang kita tempuh akan menghasilkan buah-buah berlimpah dalam mengembangkan pertumbuhan hidup yang terbagi secara setara: “Buah-buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal. 5:22).

Sebagai homili Semangat Natal dalam menempuh jalan baru mudah-mudahan mampu menghilangkan kesombongan dan keserakahan yang pada galibnya merusak hubungan ekologis manusiawi.

Dengan lain kata, semangat Natal mendorong kita untuk memperkuat perutusan Laudato Si sebagai jalan baru untuk meneguhkan keutuhan ekologis, baik dalam membangun keluarga, memajukan pendidikan, memulihkan kesehatan dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

Kemuliaan Allah adalah bahwasanya manusia hidup dalam kepenuhan dan keutuhannya: “Kemuliaan kepada Allah di tempat yang mahatinggi damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lk. 2:14)

Dalam semangat karunia Natal, kita saling menghaturkan “Selamat Hari Raya Natal 2022 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2023” sebagai ungkapan persaudaraan yang penuh pengharapan menuju lingkungan hidup seimbang dan berkelanjutan secara manusiawi.

Halaman:

Editor: Ardy Milik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x