Gereja Katolik di Ukraina Beri Bantuan Kemanusiaan kepada Warga di Kharkiv, Uskup Agung Turun Langsung

- 26 Oktober 2022, 09:05 WIB
Wujud kepedulian Gereja Katolik Ukraina, Uskup Agung Kharkiv Vasyl Tuchapets ikut hadir dan membagikan bantuan kemanusiaan kepada warga pada Kamis, 26 Oktober 2022.
Wujud kepedulian Gereja Katolik Ukraina, Uskup Agung Kharkiv Vasyl Tuchapets ikut hadir dan membagikan bantuan kemanusiaan kepada warga pada Kamis, 26 Oktober 2022. /HET/Tangkapan layar YouTube Vatican News

MEDIA KUPANG – Setiap Kamis di depan Gereja Katedral Katolik Santo Nicholas di Kharkiv, orang-orang mengantri sejak dini hari. Antrian panjang itu terjadi sebab mereka mendapat bantuan kemanusiaan dari Gereja Katolik setempat.

Diketahui, bantuan kemanusiaan itu didistribusikan kepada orang-orang muda, dewasa, anak-anak, dan orang tua, yang meskipun dibom terus-menerus, tetap memilih tinggal di kampung halaman mereka.

Di antara mereka juga, ada yang pergi ke wilayah barat Ukraina atau ke luar negeri sejak awal perang. Namun, mereka kembali setelah tentara Rusia didorong mundur lebih jauh ke wilayah timur.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Rabu 26 Oktober 2022, Tuan Bukakanlah Pintu Bagi Kami

Hadir Sebagai Sahabat untuk Orang-orang Kecil

Dilansir Vatican News pada Kamis, 26 Oktober 2022, di halaman Katedral Santo Nicholas yang masih dalam proses rekonstruksi, Uskup Vasyl Tuchapets, Uskup Agung Kharkiv untuk Gereja Katolik Yunani Ukraina, berjalan di antara orang-orang yang sedang mengantri.

Melihat aksinya itu, orang-orang menghentikannya untuk berterima kasih atas bantuannya. Selain itu, ucapan selamat ulang tahun pun ditujuakn kepadanya karena Uskup itu baru saja berusia 55 tahun.

Uskup Vasyl juga tetap memilih tinggal di Kharkiv sejak awal perang antara Ukraina dan Rusia, meskipun tempat itu bukan kampung halamannya.

Uskup yang berasal dari wilayah Lviv ini, tetap tinggal bersama rekan-rekannya meskipun jumlah mereka relatif kecil. Terdapat sekitar 20 paroki tersebar di tiga wilayah yaitu Kharkiv, Sumy, dan Poltava.

Baca Juga: Ditahan di Polda Metro Jaya, Hotman Paris Sebut Irjen Teddy Minahasa Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Narkoba

Total imam di Keuskupan Kharkiv sebanyak 25 orang. Adapun tiga komunitas religius dengan total delapan biarawati. Selain itu, ada satu komunitas religius lain dengan tiga imam dan satu biarawan.

Gereja Katolik Ada Bersama di Masa-masa Sulit

"Pada awal perang," kata Exarch, "beberapa paroki kami, seperti di Vilcha dan Izum, diduduki oleh Rusia dan kami harus mengevakuasi imam kami dari sana.”

“Sekarang, tempat-tempat ini dibebaskan dan kami ikut dibebaskan. Kami mencoba memberikan dukungan kemanusiaan dan spiritual kepada mereka yang masih ada di sini."

Antrian panjang di halaman Gereja Katedral St. Nicholas, Kharkiv.
Antrian panjang di halaman Gereja Katedral St. Nicholas, Kharkiv.

Di paroki-paroki lain, semua imam tetap bersama komunitas mereka bahkan di masa-masa sulit. Misalnya di Sumy yang dikepung oleh militer Rusia, “Pastor paroki tinggal di sana bersama umat.”

“Untuk sementara juga (Pastor paroki) mengurus umat Katolik Latin karena Pastor paroki mereka tidak ada."

Krisis Kemanusiaan

Uskup Vasyl menjelaskan, hampir seluruh wilayah di Kharkiv telah dibebaskan oleh militer Rusia. Namun, situasi kemanusiaan tetap kritis.

“Sebagian besar pabrik dan bisnis terhenti, dan toko tutup. Bertahan hidup dalam kondisi ini sangat sulit, itulah sebabnya begitu banyak penduduk telah pergi,” katanya.

Ia melanjutkan, “mereka yang bertahan hanya dapat bertahan hidup berkat bantuan kemanusiaan.”

Bantuan kemanusiaan saat didistrubusikan kepada warga di Kharkiv
Bantuan kemanusiaan saat didistrubusikan kepada warga di Kharkiv

Baru-baru ini, banyak orang dari bekas wilayah pendudukan Rusia pindah ke ibu kota, karena tempat-tempat itu hampir hancur total. Di kota pun, mereka berharap mendapat bantuan untuk bertahan hidup di musim dingin.

“Mereka juga membutuhkan pakaian hangat dan selimut, makanan, dan lain-lain,” kata Uskup Vasyl.

“Banyak juga keluarga dengan anak-anak. Begitu banyak orang yang meminta obat. Dan kami berusaha mencari semua itu. Tidak mudah, karena kami mendapatkan bantuan kemanusiaan yang sangat sedikit akhir-akhir ini.”

Baca Juga: Doakan Arwah Ratu Elizabeth II saat Umrah di Mekkah, Pria Asal Yaman Ditangkap Polisi Kerajaan Arab Saudi

Oleh karena itu, “saya meminta semua orang yang dapat membantu untuk kirimkan kami makanan, makanan bayi, pakaian musim dingin, dan selimut, dan obat-obatan."

Kharkiv Exarch juga mencatat bahwa perwakilan dari Keuskupan Como (Italia) baru-baru ini membawakan mereka bantuan dikumpulkan di paroki mereka.

Selain itu, ada juga bantuan secara pribadi untuk didistribusikan kepada semua kepada korban perang Ukraina dan Rusia di Kharkiv.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: Vatican News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x