Pemerintahan Xanana Gusmao Belum Beri Lampu Hijau Garap Proyek Rp1,1 Triliun, Dubes RI : Waskita Karya Siap

- 31 Agustus 2023, 20:48 WIB
Pemerintahan Xanana Gusmao Belum Beri Lampu Hijau Garap Proyek Rp1,1 Triliun, Dubes RI : Waskita Karya Siap
Pemerintahan Xanana Gusmao Belum Beri Lampu Hijau Garap Proyek Rp1,1 Triliun, Dubes RI : Waskita Karya Siap /Fredrik Bau /Bandara Timor Leste /newsavia.com

MEDIA KUPANG - Pemerintah Timor Leste di bawah kepemimpinan Perdana Menteri, Xanana Gusmao hingga saat ini belum memberi 'Lampu Hijau' terhadap sejumlah proyek strategis di akhir masa pemerintahan Taur Matan Ruak.

Akibatnya, salah satu mega proyek berupa pengembangan Bandar Udara (Bandara) Internasional Presiden Nicolau dos Reis Lobato, Dili, Timor Leste senilai 72,6 juta dolar atau setara Rp1,1 triliun hingga saat ini belum bisa terlaksana.

Padahal, proyek yang akan dikerjakan oleh BUMN Indonesia yakni PT. Waskita Karya tersebut telah ditandatangani kontraknya pada Bulan Mei 2023 lalu.

Baca Juga: Hampir Setengah Abad, Akhirnya Plang Imigrasi Atambua Tegak Berdiri di Aplasi Timor Tengah Utara 

Dilansir media Timor Leste, Hatutan.com, proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Presiden Nicolau dos Reis Lobato, Dili, Timor-Leste, masih belum terlaksana lantaran terkendala kebijakan baru pemerintahan Xanana Gusmão.

Adapun anggaran Rp1,1 triliun untuk proyek perluasan bandara itu bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB).

Penandatanganan kontrak proyek tersebut telah dilakukan pemerintah Timor Leste lalu, yang dipimpin Perdana Menteri Taur Matan Ruak, melalui Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva dengan pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pada 29 Mei 2023.

Baca Juga: Waduh! Anak Umur 16 Tahun Nekat Tantang Kapolri Bicara Soal Aturan Hukum, Ada Apa?

Pekerjaan proyek ini meliputi perpanjangan runway atau landasan pacu sepanjang 2.100 meter, termasuk pembangunan Runway End Safety Area (RESA) minimal 90 meter di setiap sisi. Selain itu, juga dibangun jalur taksi (taxiway), apron dan Air Traffic Control Tower (ATCT).

Menteri Perhubungan dan Komunikasi baru dalam pemerintahan ke-9, Miguel Manitelu Marques di Gedung Pemerintahan, Dili ketika ditemui Hatutan.com baru-baru ini, mengakui kondisi tersebut.

“Semua itu masih ada hubungan dengan penegasan yang disampaikan Perdana Menteri Xanana Gusmão dalam pidatonya saat pelantikan anggota pemerintah ke-9 kala itu,” ungkap Menteri Miguel Manitelu.

Baca Juga: Sujud Syukur, SSB Bintang Timur Atambua Batal Pindah ke SoE

Untuk diketahui, Perdana Menteri Xanana Gusmão saat itu dalam pidato pelantikan pemerintahannya mengarisbawahi sejumlah hal, antara lain bahwa pemerintahan yang dipimpinnya akan melakukan peninjauan ulang atas semua proyek yang telah ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya di bawah pimpinan Taur Matan Ruak.

Sementara itu, peneliti dari lembaga nonpemerintah Lao Hamutuk Mariano Fereira mendesak agar proyek tersebut segera dilanjutkan.

Kepada Hatutan.com di ruang kerjanya di Dili, Selasa (29/08/2023), Fereira mengatakan, proyek tersebut adalah salah satu yang terbesar, karena nilainya mencapai US$ 72,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. 

“Kami belum melakukan penelitian terkait belum terealisasinya proyek tersebut. Tetapi dugaan saya, mungkin saja penandatanganan proyek itu tidak tepat. Karena, proyek itu disepakati oleh Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada akhir masa pemerintahan ke-8 pimpinan Taur Matan Ruak,” kata Fereira.

Menurutnya, karena penandatanganan proyek perluasan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato itu dilakukan pada akhir masa pemerintahan ke-8, maka pemerintahan baru di bawah pimpinan Xanana Gusmão juga perlu melakukan peninjauan dan mencari tahu semua proses terkait mega proyek tersebut.

Waskita Karya Siap

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik dalam kesempatan berbeda mengatakan, saat ini pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku BUMN Indonesia hanya menunggu kebijakan pemerintah baru terkait pengerjaan proyek peluasan bandara tersebut.

Terkait masalah hukum yang melilit PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Indonesia, Dubes Okto Darinus Manik menegaskan bahwa sampai saat ini perusahaan BUMN itu masih aman-aman saja dan tidak ada masalah keuangan. Hal ini dikarenakan semua BUMN Indonesia setiap tahunnya mendapat suntikan dana dari pemerintah.

“Terkait proyek perluasan bandara Timor-Leste yang dikerjakan Waskita Karya, pihak pemerintah Indonesia sudah memberi jaminan bahwa Waskita Karya akan menyelesaikan proyek ini dengan baik. Oleh karena itu, dari pemerintah Indonesia nggak ada masalah. Cuma mungkin tunggu dari sini (Timor) mungkin ada yang perlu ditinjau ulang, ” kata Dubes Okto Darinus Manik.

“Kalau pemerintah Timor-Leste menyatakan segera kerjakan, kita sih siap dan langsung kerjakan,” ujarnya. *** Rogério Pereira Cárceres/Lazaro Pereira Quefi

Editor: Fredrik Bau

Sumber: hatutan.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x