Hari yang Sama, Irjen Teddy Minahasa Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Kapolri Kenang 101 Tahun Jenderal Hoegeng

15 Oktober 2022, 18:26 WIB
Usai calon Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kiri) mengenang 101 tahun Jenderal Hoegeng (kanan). /Kolase foto diolah/Media Kupang/HET

MEDIA KUPANG – Baru empat hari ditetapkan sebagai Kapolda Jawa Timur, Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka kasus narkoba. Ia diduga terlibat dan menjadi pengendali peredaran narkoba.

Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba pada Jumat, 14 Oktober 2022 oleh Polri. Pada hari yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenang 101 tahun Jenderal Hoegeng.

Penetapan tersangka terhadap Irjen Teddy Minahasa disampaikan langsung oleh Kapolri dan pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Atap Gedung Megah Pasar Inpres Lipa Kabupaten Alor Bocor, Para Pedagang Berjualan di Tengah Genangan Air Hujan

Diungkapkan Kapolri bahwa mantak Kapolda Sumatera Barat itu terlibat dalam kasus peredaran narkoba yang diselidiki oleh Polda Metro Jaya.Calon Kapolda Jatim itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Irjen Teddy Minahasa (TM) sebelumnya diperiksa oleh Propam Polri.

"Kemarin minta Kadiv Propam dan lakukan pemeriksaan terhadap Irjen TM," kata Kapolri di Mabes Polri pada Jumat petang, 14 Oktober 2022, dilansir Antara.

Ia menjelaskan, penyidikan itu berdasarkan laporan masyarakat lalu dilakukan pendalaman, dan tiga warga sipil telah ditangkap.

Baca Juga: Puluhan Film Fiksi dan Dokumenter dari Seluruh Indonesia Siap Berfestival di NTT dalam Flobamora Film Festival

Setelah dilakukan pengembangan oleh penyidik, ternyata terdapat keterlibatan anggota Polisi berpangkat Bripka dan Kompol dengan jabatan Kapolsek.

"Atas dasar tersebut kami minta kembangkan, saya minta terus dikembangkan kemudian berkembang pada seorang pengedar, dan mengarah kepada personel oknum anggota Polri yang berpangkat AKBP, mantan Kapolres Bukit Tinggi."

Dijelaskan Kapolri, dari pengembangan itulah diketahui ada keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam jaringan narkoba tersebut.

Kapolri melanjutkan, usai dijemput oleh Divpropam Polri, dilakukan gelar perkara pada Jumat pagi untuk menyatakan perbuatan hukumnya.

"Saat ini Irjen TM dinyatakan terduga pelanggar dan sudah dilakukan penempatan khusus."

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Orang DPO Tersangka Judi Online di Kamboja

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun telah memerintahkan Propam Polri untuk mempersiapkan sidang etik terhadap Irjen Teddy Minahasa.

Selain itu, Kapolri juga memerintahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran untuk melanjutkan penanganan perkara. Hingga pada akhirnya, Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba.

101 Tahun Jenderal Hoegeng

Usai penetapan tersangka kasus narkoba terhadap Irjen Teddy Minahasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenang 101 tahun Jenderal Hoegeng.

Kapolri melalui akun Twitter-nya @ListyoSigitP memposting poster bertuliskan: ‘Mengenang 101 Tahun Jenderal Hoegeng Imam Santoso 14 Oktober 1921 – 14 Oktober 2022’.

Selain itu, ia pun mencuit kalimat panjang yang ditujukan kepada Jenderal Hoegeng. “Mengenang 101 tahun almarhum Jenderal Hoegeng Imam Santoso, kami akan selalu meneladani dan meneruskan nilai-nilai yang telah diajarkan.”

Dilanjutkan, “demi mewujudkan institusi Polri yang lebih baik dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tulis Kapolri.

Baca Juga: Kabar Gembira, Dana Desa Tahun 2023 Masih ada BLT dan Operasional 3 Persen untuk Pemerintah Desa

Cuitan itu tertanggal 14 Oktober 2022 pukul 23.55 WIB, hari di mana Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba yang diduga menjadi pengendali.

Diketahui, almarhum Jenderal Hoegeng Imam Santoso adalah mantan Kapolri periode 1968-1971. Ia lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921.

Jenderal Hoegeng adalah salah satu dari 11 pelajar yang lulus ujian kepolisian Jepang dengan total peserta 130 orang.

Pada tahun 1947, ia menjadi pengawal Presiden Soekarno dalam acara ulang tahun kemerdekaan RI. Selanjutnya pada 1952, dengan pangkat AKBP, ia bertugas di Surabaya, dan Medan.

Jenderal Hoegeng lalu menjadi Kapolri kelima sejak 1968 hingga 1971. Oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hoegeng adalah polisi paling jujur.

Baca Juga: Lukisan Ghent Altarpiece, Karya Seni yang Paling Banyak Dicuri, Mulai dari Calvinis, Napoleon hingga Hitler

Salah satu pernyataan Gus Dur paling fenomenal sarat satir-sarkas yaitu ‘hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng’.

Adapun salah satu pernyataan Jenderal Hoegeng yang senantiasa dipakai oleh generasi ke generasi: ‘Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik’.

Sebuah pernyataan yang takkan pernah lekang, meski banyak orang belum tahu kalimat yang mereka tulis atau ucapkan itu berasal dari siapa.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: ANTARA Twitter @ListyoSigitP

Tags

Terkini

Terpopuler