Ditunjuk Jadi Juri pada Pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2021, Ini Ungkapan Hati Nyong Franco

- 13 Juni 2021, 13:20 WIB
Pencipta Lagu Gemu Famire, Nyong Franco beserta Ibu Yuni Franco, berpose bersama jawara Putera-Puteri Tari Indonesia 2021 di Gedung SCC, Maumere, Kabupaten Sikka
Pencipta Lagu Gemu Famire, Nyong Franco beserta Ibu Yuni Franco, berpose bersama jawara Putera-Puteri Tari Indonesia 2021 di Gedung SCC, Maumere, Kabupaten Sikka /Media Kupang/Eryck S.

MEDIA KUPANG - Pencipta lagu Gemu Famire, Frans Cornelis Dian Bunda, dipilih oleh Yayasan Putera-Puteri Tari Indonesia dan The Queen Mother Management, untuk menjadi salah satu Dewan Juri dalam ajang Pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2021.

Yang mana, malam Penganugerahan Pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2021 tersebut, diselenggarakan di Gedung Sikka Convention Center (SCC), Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, pada Sabtu, 13 Juni 2021.

Kepada media ini, Frans Cornelis Dian Bunda mengaku bangga, bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membuat karyanya tersebut menjadi fenomenal.

Baca Juga: KKN-MM Unipa Indonesia, Mahasiswa Budidaya Ikan Lele dan Berikan Bimbel Kreativitas di Desa Ndondo

Pria yang akrab disapa Nyong Franco ini pun, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Yayasan Putera-Puteri Tari Indonesia dan The Queen Mother Management, yang telah memilih dirinya menjadi salah satu Dewan Juri dalam ajang Pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2021 tersebut.

"Saya menyampaikan terima kasih yang luar biasa sekali kepada penyelenggara dan para pengambilan kebijakan, yang sudah memutuskan untuk memilih kota kecil kami, kampung kami, sebagai pusat penyelenggaraan event nasional ini," sebutnya penuh haru.

"Terima kasih yang luar biasa juga karena saya telah dipercayakan menjadi salah satu Dewan Juri. Kita tinggal di kampung, yang pastinya kita merasa sangat dihargai. Apalagi saya ditunjuk untuk menjadi juri dalam event nasional seperti ini dan pesertanya dari seluruh Indonesia," katanya lagi.

Baca Juga: Kontes Tari Indonesia di Maumere, NTT dan Jatim Dinobatkan Menjadi Putera-Puteri Tari Indonesia 2021

Disampaikan Nyong Franco, banyak sekali seniman, pegiat seni dan pegiat budaya di Kabupaten Sikka yang berkompeten, berpengalaman dan tidak bisa dianggap remeh dalam bidang tersebut.

Namun, pihak penyelenggara dan pengambilan kebijakan malah menjatuhkan pilihan kepada dirinya untuk menjadi juri.

"Jadi, ini bukan berarti karena saya dianggap lebih hebat, bukan. Tetapi mungkin ada alasan-alasan tertentu, sehingga mereka merasa saya cukup bisa untuk mewakili semua yang lain," terangnya.

Baca Juga: Nasib Malang, Balita ini Alami Kondisi Jantung Bocor Sejak Lahir, Orang Tua Terkendala Biaya Pengobatan

Nyong Franco mengatakan, saat dirinya dihubungi oleh pihak penyelenggara untuk menjadi juri, ia mengaku siap, sebab dirinya sudah pernah beberapa kali juga menjadi tim juri.

"Mewakili teman-teman seniman, pegiat seni, pegiat budaya dan siapa saja yang merasa mencintai daerah kita ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak penyelenggara, yang telah menyelenggarakan kegiatan di kota kecil kami ini," ucapnya.

Meskipun demikian, dirinya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya dan harus berkata jujur, sebab ia tahu betul bagaimana kemampuan fasilitas disini yang belum mumpuni, untuk event-event besar seperti ini. Untuk itu, kita harus lebih siap dan berbenah lagi ketika akan menerima tamu.

Baca Juga: Krisdayanti Ungkap Budaya Orang Timor dan Romantis Alasan Dirinya Bahagia Memiliki Raul Lemos

Karena baginya, bukan infrastruktur saja yang harus dibenahi, tetapi masyarakat juga perlu didampingi. Sehingga, ketika ada tamu yang datang dari luar, kita sudah bersiap untuk menerimanya.

"Jadi, selama ini saya belum pernah lihat ada dinas atau instansi yang buat pembinaan, pembimbingan atau pelatihan untuk hal-hal seperti itu. Sehingga ketika tamu datang, apa yang mereka harapkan dari masyarakat, itu yang akan dibawah pulang," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, jikalau tamu yang datang dan bertemu dengan orang yang baik, pastinya akan baik juga untuk dibawah pulang.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Mulai 9 Juni Polres Manggarai Barat Terapkan Jam Malam

Tetapi, ketika mereka (tamu) mungkin bertemu dengan orang yang "kurang berkenan", maka itu akan membekas di hati mereka.

"Untuk itu, saya juga mau menyampaikan kepada seluruh peserta yang luar biasa, yang datang dari daerah lain, agar jangan simpan dihati jikalau ada yang salah. Mungkin cukup diingat yang baik-baiknya saja," pungkasnya dengan senyuman.

Usai Menjalankan Amanat Menjadi Juri

Sementara itu, ditemui usai menjadi juri dalam ajang bergengsi tersebut, kembali dirinya menuturkan bahwa, dia merasa kaget, surprise dan bercampur bangga, ketika ditunjuk untuk menjadi salah satu Dewan Juri.

"Ketika ditunjuk jadi juri, saya kaget, surprise dan bangga. Karena yang seperti kita tahu, banyak senior-senior seni baik seni tari maupun musik, bahkan beberapa akademisi di Kabupaten Sikka juga mempunyai potensi dan sangat peduli dengan seni. Tetapi saya yang malah dipilih, padahal saya kan belajar seninya autodidak," tuturnya.

Sehingga, Nyong Franco pun kembali menyampaikan rasa terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada The Queen Mother Management, yang telah mempercayakan dirinya untuk menjadi juri, serta mewakili semua seniman dan para pegiat seni di Maumere.

Baca Juga: Geoginio Wijnaldun Dikabarkan Bakal Gabung PSG Pasca Stop Kontrak bersama Liverpool bukan Barcelona

Nyong Franco meyakini bahwa, dipilihnya dirinya menjadi juri bukan karena skill yang dimilikinya ataupun bukan kompetensi ini, tetapi lebih kepada kecintaan mereka terhadap lagu Gemu Famire. Seperti yang dikatakan oleh Founder Ikatan Putera-Puteri Penari Indonesia, Zam Ibraz.

"Katanya pemicu acara yang diselenggarakan di Maumere ini, karena lagu Gemu Famire. Jadi, mungkin itu salah satu penghargaan buat saya," katanya.

"Sehingga saya yakin bahwa, mereka memilih saya menjadi juri bukan karena skill saya ataupun saya lebih hebat dari yang lain, tidak demikian. Ini karena kecintaan mereka terhadap lagu Gemu Famire," ungkapnya.

Alasan Nyong Franco Ditunjuk Jadi Juri

Founder Ikatan Penari Putera-Puteri Penari Indonesia, Zam Ibraz
Founder Ikatan Penari Putera-Puteri Penari Indonesia, Zam Ibraz Media Kupang/Eryck S.

Sebelumnya, Founder Ikatan Penari Putera-Puteri Penari Indonesia, Zam Ibraz mengatakan, dipilihnya Nyong Franco menjadi salah satu Dewan Juri, berdasarkan beberapa alasan.

Menurut Zam, dipilihnya Nyong Franco menjadi juri karena beliau adalah pencipta lagu Gemu Famire. Sementara, dari lagu itu pun lahir Goyang Maumere yang terkenal di dunia seni tari.

"Jadi kalau ngomongin NTT, pasti Gemu Famire dan goyang Maumere-nya. Teman-teman dari Putera-Puteri Indonesia juga melihat bahwa kalau NTT berarti tarian goyang Gemu Famire Maumere, itu yang dikenal," bebernya, pada Jumad, 11 Juni 2021.

Baca Juga: Bustami Harun Terdakwa Kasus Narkoba di Malaka di Vonis 2,7 Tahun Penjara

Selain itu, pihaknya juga ingin belajar dari Nyong Franco, yang merupakan sosok seorang penata musik dan tarian. Baginya, Nyong Franco adalah salah satu seniman seni tari dan seni musik yang sangat legend di NTT.

"Bagi kami, selain jadi juri, semoga kami juga bisa mendapatkan arahan langsung dari beliau. Karena semua finalis-finalis kami disini adalah para penari daerah. Jadi semoga ada ilmu-ilmu dari beliau, yang bisa ditularkan kepada kami," tukasnya.

Pihaknya pun mempunyai catatan kecil ketika berada di Maumere. Dimana, pihaknya masih banyak menemukan masyarakat yang kaget dan belum bisa lebih sigap lagi untuk melayani para tamu.

Baca Juga: Kadis Kominfo Belu Minta Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

Sehingga pihaknya juga berharap agar dengan diselenggarakan kegiatan ini di Maumere, bukan hanya pariwisata nan indah yang harus ditunjukan. Namun, Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus lebih dominan dan lebih baik lagi untuk ditunjukan.

"Artinya bukan cuma ramah, tetapi bisa cepat melayani para tamu. Jadi harapannya, SDM harus lebih baik lagi, sehingga finalisnya dari Sabang sampai Merauke bisa belajar dari kami".

"Kami bisa memberikan contoh bahwa daerah lain lebih maju, tentu kami juga bisa memberikan contoh bahwa Maumere, Kabupaten Sikka juga harus jauh lebih maju lagi," tandasnya.

Baca Juga: Akun FB Frans Asten Dipolisikan Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik

Disampaikan Zam, terpilihnya Maumere menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan tahun, sebab pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Pemprov NTT khususnya Ibu Julie Laiskodat.

Setelah melakukan beberapa rapat, dan diundang ke NTT untuk melakukan survei, pihaknya akhirnya menyepakati Maumere sebagai tuan rumah. Dengan alasan lagu dan tarian Gemu Famire, yang sangat terkenal dan fenomenal itu.***

 

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x