Melihat ada teman yang mendapat hadiah, wartawan lainnya mulai ancang-ancang tak sabar untuk teka teki berikutnya.
Teka teki berikutnya, adalah tentang apa perbedaan madu palsu dengan madu asli?
Semua mulai buka 'jurus'. Ada yang bilang untuk membedakan madu palsu dengan asli cukup pakai kertas. Madu palsu akan merembesi kertas sedangkan madu asli tidak.
Ada juga yang bilang, madu palsu akan dikerubungi semut sedangkan madu asli tidak.
Jawaban demi jawaban dari wartawan tidak ada yang kena alias dibenarkan oleh Halim.
"Semua jawaban benar tapi ini subyektif. Suka-suka Kakanim untuk menentukan jawaban yang paling tepat," kata Halim disambut tawa para wartawan.
Semua tertawa, merasa lucu karena tidak bisa memberikan jawaban yang tepat sesuai keinginan Kakanim.
Halim lantas memberikan kisi-kisi bahwa madu yang dimaksud merupakan kiasan dalam rumah tangga.
Akhirnya, hadiah dari teka-teki tersebut diberikan kepada Ketua Pena Batas, Yansen Bau karena jawabannya dinilai paling benar.
Selain sesi teka-teki berhadiah, acara ngopi bareng ini diisi dengan diskusi sersan (serius tapi santai) antara lain tentang bagaimana kerjasama, kolaborasi dan kemitraan antara Pena Batas RI-RDTL dengan Imigrasi Atambua di wilayah perbatasan ini.