K.A. Halim menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kepada komunitas Pena Batas yang telah banyak membantu Imigrasi Atambua dalam glorifikasi berita-berita positif tentang Imigrasi Atambua sehingga Imigrasi Atambua dapat dikenal lebih oleh masyarakat.
Menurutnya, acara ngopi bareng itu dilakukan guna mempererat kerjasama dalam bidang penyebaran informasi khususnya informasi keimigrasian.
“(Provinsi) Nusa Tenggara Timur, harus bisa dikenal oleh dunia luar. Sebab kenapa, karena tempat kita ini terutama Atambua dikenal sebagai daerah yang berbatasan dengan Timor Leste maka harus kita publikasikan bagaimana indahnya alam di sini,” ujar K.A. Halim.
“Hal ini sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo di mana bahwa pembangunan dimulai dari perbatasan. Oleh karena itu mari bersama-sama kita publikasikan berita yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat,” lanjut K.A. Halim.
K.A. Halim menyampaikan antara Imigrasi Atambua dan Pena Batas menjunjung asas kerjasama dengan mengedepankan persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan dan kekompakan.
Diharapkan juga Imigrasi Atambua dapat menjadi problem solver atau solving maker bagi teman-teman Pena Batas apabila di kemudian hari ditemukan masalah terutama yang berkaitan dengan hal keimigrasian.
Ketua Pena Batas RI-RDTL, Yansen Bau pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada Imigrasi Atambua sebagai mitra para wartawan termasuk Pena Batas.
Dirinya mengatakan, para wartawan dari media online, cetak dan elektronik yang tergabung dalam Pena Batas RI-RDTL siap mendukung serta berharap, kerjasama dari Imigrasi Atambua dijaga dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
"Kerjasama ini bagus dan terus ditingkatkan. Harapannya, semua kegiatan Imigrasi Atambua bisa mengundang atau melibatkan wartawan. Karena ada kegiatan-kegiatan imigrasi yang menarik untuk diliput secara on the spot oleh para wartawan," ujarnya. ***