Polisi Tembak Mati Buronan DPO? Kronologi Tewasnya Eton, Terduga Pelaku Anggota Polres Belu Berpangkat Brigpol

28 September 2022, 13:07 WIB
Ilustrasi penembakan. Eton, seorang pemuda asal Tasifeto Timur ditembak mati oleh oknum anggota Polres Belu. Kronologi penembakan terungkap, korban adalan buronan DPO dan terduga pelaku polisi berpangkat Brigpol. /Ilustrasi penembakan/Freepik/senivpetro.

MEDIA KUPANG – Kasus polisi tembak polisi masih ‘menguasai’ persoalan besar lainnya di Indonesia. Kasus lain seperti korupsi, peretasan, bahkan kabar tentang elektabilitas para calon presiden tidak cukup mengimbangi kasus tersebut.

Demikian kasus pelanggaran HAM di Papua seperti mutilasi terhadap empat warga yang melibatkan enam bahkan delapan oknum anggota TNI AD ataupun kasus Gubernur Papua Lukas Enembe yang diduga terlibat judi online, sebatas ‘angin lalu’.

Beberapa saat lamanya, perhatian publik difokuskan pada kasus pembunuhan Brigadir J (Yosua Hutabarat) dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo cs yang diduga sebagai dalang utama.

Baca Juga: PM Israel Yair Lapid Dukung Palestina Merdeka, Netizen Indonesia : Tumben!!!

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri, ada banyak kasus besar yang terkait erat dengan masalah kemanusiaan. Selain ‘hilangnya’ dana sosial untuk bantuan kemanusiaan, adapun perlakuan rasis dari oknum wakil rakyat terhadap seorang warga di Atambua, Kabupaten Belu.

Belum lama, beredar kabar kalau dana sosial (CSR) dari Pemkot Ambon, Bank Indonesia dan beberapa perusahaan seperti Indomaret yang diperuntukkan bagi korban badai seroja di Kota Kupang, lenyap entah ke mana.

Publik di NTT pun masih saja dibayang-bayangi dengan kasus Penkase – pembunuhan terhadap seorang ibu dan anak (Astrid Manafe dan Lael Maccabe) yang melibatkan Randy Badjideh dan istrinya Ira Ua.

Kasus-kasus memprihatinkan sekaligus sarat sedih itu, rupanya tidak cukup menyentuh isi dada beberapa oknum yang buta mata hati, tumpul nurani.

Kasus baru muncul lagi di daerah perbatasan RI – Timor Leste. Pada Selasa, 27 September 2022, seorang pemuda berinisial GYL (sumber lain menulis NDL) alias Eton, ditembak mati oleh polisi dengan terduga pelaku, anggota Polres Belu.

Eton diduga ditembak oleh oknum polisi anggota Buser Polres Belu di Motamaro, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, NTT.

Eton yang menghembuskan napas terakhir usai ditembak adalah warga Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timor, Kabupaten Belu, NTT.

Kronologi Penembakan terhadap Eton

Dikabarkan Oke NTT, saat itu tim Buser Polres Belu tengah memburu Eton yang sebelumnya terlibat tawuran bersama sopir tangki air pada 6 September 2022 lalu. Eton sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Kapolres Belu, AKBP Yoseph Krisbiyanto mengatakan, Polres Belu sudah berupaya secara persuasif untuk mamggil NDL – menghadap penyidik, guna dimintai pertanggungjawabannya dalam perbuatan dugaan tindak pidana penganiyaan.

Sayangnya, pemuda berusia 18 tahun itu selalu ‘menghilang’ setiap kali pihak Polres Belu mengetahui keberadaannya.

"Yang bersangkutan, sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan. Selama ini polisi sudah melakukan pemanggilan namun dia mangkir,” kata Kapolres Belu di depan ruang jenazah RSUD Atambua pada Selasa, 27 September 2022.

Baca Juga: Dana Sosial bagi Korban Badai Seroja di Kota Kupang Senilai Rp1 Miliar Hilang? DPR Minta Inspektorat Audit

Lebih lanjut, AKBP Yoseph mengatakan, “polisi juga sudah mengejar yang bersangkutan ke beberapa tempat namum selalu kabur." Bahkan, Eton sempat diburu di Kabupaten Malaka, namun berhasil meloloskan diri.

Ketika tim Buser Polres Belu mengetahui keberadaannya di Motamaro, Eton pun kembali diburu pada 27 September 2022. Tim Buser Polres Belu ke lokasi untuk menjemput Eton.

Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, Eton ingin melarikan diri. Saat itulah, salah satu anggota Polres Belu melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.

Mendengar tembakan itu, pemuda asal Tasifeto Timur itu berlari menuju tebing. Eton, lalu dikejar anggota Polres Belu. Tembakan kembali dilepaskan, pemuda itu berusaha menunduk.

Akibatnya, peluru yang seharusnya menyasar ke kaki Eton sebagai upaya melumpuhkan, malah mengenai punggung belakang (bagian kanan) hingga menembus dadanya.

"Saat ia berusaha meloloskan diri menuruni jurang, setidaknya anggota kami mau melumpuhkannya. Tetapi tindakan tidak sesuai dan yang bersangkutan akhirnya kena (tembak, red) di bagian punggung," akui Kapolres Belu.

Baca Juga: Buntut Hakim Agung Diduga Korupsi, Komisi Yudisial dan KPK ‘Serang’ Mahkamah Agung

Ia melanjutkan, demi kepentingan penyidikan, pihak Polres Belu langsung melakukan autopsi terhadap jenazah Eton. Sedangkan terduga pelaku penembakan yang adalah anggota Polres Belu akan ditindak sesuai aturan.

Dikatakannya, secara internal, Propam akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota dan apabila terbukti lalai tetap akan diproses. "Anggota yang bersangkutan sudah kita amankan dan secara internal Propam akan melakukan pemeriksaan dan didalami oleh Propam.”

AKBP Yoseph Krisbiyanto menegaskan, “apabila terbukti lalai, maka yang bersangkutan akan kita proses." Ia berjanji, sebagai sesama manusia, pihaknya akan bertanggung jawab penuh untuk mengurusi jenazah Eton hingga pemakaman.

"Karena ini sudah terjadi, kita sebagai manusia kita akan urusi sampai pemakaman.Terhadap pelaku tetap akan kita proses," ujar Kapolres Belu.

Terduga Polisi Pelaku Penembakan dan Eton Masuk DPO

Usai penembakan terhadap Eton, diketahui pelaku adalah oknum anggota Buser Polres Belu berinisial RRS alias RS.

RS adalah seorang anggota polisi berpangkat Brigpol, dan bertugas di unit Buser Satreskrim Polres Belu. Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Raimanuk, Ipda Ilmudin.

"Kalau untuk nama benar," kata Ipda Ilmudin melalui pesan WhatsApp, dilansir Oke NTT pada 27 September 2022.

Baca Juga: Musik Tradisional Atoin Meto, Orang Dawan di Timor Barat TTU

Sedangkan GYL/ NDL alias Eton sendiri diketahui, masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak Polres Belu.

Eton masuk dalam DPO sebagai tersangka kasus pengeroyokan yang terjadi pada Selasa, 6 September 2022 di Fatubenao, Kelurahan Kota Atambua, Kabupaten Belu.

Hal itu berarti, Eton menjadi DPO selama hampir tiga minggu, sebelum akhirnya ditembak mati di Motamaro, Kabupaten Belu.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: OKE NTT

Tags

Terkini

Terpopuler