MEDIA KUPANG - Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak mendapat sorotan keras dari warga Kabupaten Belu khususnya Kecamatan Raimanuk.
Sorotan terhadap Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak adalah mengenai adanya bantuan sumur bor kepada masyarakat yang tidak dapat dieksekusi.
Salah satu warga yang meminta namanya diinisialkan saja, AL Kepada media ini, Minggu 15 Oktober 2023 mengatakan bantuan Kapolres Belu tidak tuntas dan justru mengecewakan banyak masyarakat di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.
Baca Juga: Intip Perjuangan Petani Tomat di Mandeu di Tengah Terik Matahari dan Krisis Air
Menurut AL, kekecewaan masyarakat Rafae atas sosialisasi air bersih dan sumur bor pertama kali oleh Kapolres Belu bersama jajaran Polsek Paimanuk pada saat itu di Desa Rafae, jauh dari harapan dan inilah yang dinamakan pemberi harapan palsu(PHP)
Dikatakannya, pada saat itu ketika Kapolres Belu datang sosialisasikan sumur bor, seluruh masyarakat sangat senang karena kebijakan tersebut merupakan satu-satunya harapan terbesar untuk bisa dapat dan menikmati air minum selama ini terwujud.
Antusias masyarakat, kata AL, pun sangat terlihat. Titik bor Air itu juga atas inisiatif kepala desa, dan warga langsung bersihkan dan lakukan ritual adat sebelum alat bor datang.
Hal ini karena dari beberapa desa di Kecamatan Raimanuk yang ada di dataran rendah ini air paling susah itu di Desa Rafae.