"Saat menemukan korban, istri dan anak korban sempat memeluk korban dan menangis histeris. Namun setelah melihat ada ikatan tali pada leher korban, mereka tidak lagi memeluk korban dan langsung menghubungi pihak kepolisian," ungkap Albert yang adalah menantu korban.
Mengenai kronologi kejadian, Albert menuturkan, sekira pukul 11.00 Wita, ibu mertuanya menelepon dan memintanya mencari ayah mertuanya yang diketahui keluar rumah sejak pukul 06.00 Wita dan tak kunjung kembali ke rumah.
Selanjutnya sekitar pukul 11.20 Wita, ia bersama istrinya yang merupakan anak perempuan korban, tiba di rumah korban dan langsung menanyakan ke arah mana korban keluar.
Setelah sang ibu mertua memberitahukan bahwa korban pergi ke arah belakang rumah, saksi bersama istrinya menelusuri jalan di belakang rumah untuk mencari korban.
Setelah tiba di kebun milik Theofilus yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah, Albert bersama sang istri dan ibu mertuanya menemukan korban telungkup di tanah dalam kondisi tak bernyawa.
Istri korban, Juliana Tuan, mengatakan korban sama sekali tidak memiliki persoalan dengan pihak maupun atau persoalan internal keluarga sebelum kejadian.
Selama ini, Theofilus mengalami gangguan penglihatan dan rutin melakukan pemeriksaan mata di Kupang.***