Basi-basinya muncul nih. Yuk kita lanjut lagi. Simak ulasan berikut ini.
Adanya Kefamnanu, Ibu Kota Kabupaten TTU
Kefamenanu, demikian nama ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara dalam bahasa tulis. Dahulu, kota ini menjadi ibu bagi masyarakat dari tiga swapraja yaitu Biboki, Insana, dan Miomaffo (Biinmaffo).
TTU sendiri, pada pemerintahan Hindia Belanda disebut Onderafdeeling Noord Midden Timor, dibentuk pada tahun 1915. Pusat pemerintahan ini dibentuk setelah Belanda melakukan survei pada tahun 1909 hingga 1911, sebagaimana dikatakan sejarahwan Yohanes Sanak dalam dialog di RRI Atambua.
Sebelum Kefamnanu, pusat pemerintahan masih berada di Noetoko; telah disinggung di artikel sebelumnya. Pada tahun 1921, pusat pemerintahan dipindahkan ke Kefamnanu.
Sebelum lanjut, sebagai penyegaran, kita simak lagi asal-usul adanya kota Kefamnanu.
Sebelum resmi disebut Kefamenanu, ketika pemerintah Hindia Belanda memindahkan pusat pemerintahan, dilakukan survei di beberapa lokasi.
Survei itu dilakukan oleh Letnan Skatel Olifiet dan beberapa warga pribumi, Atoin Meto (Orang Timor – Dawan). Adapun rute survei sebagai berikut.
Berangkat dari Noetoko, Letnan Skatel Olifiet bersama rombongan mampir ke Nilulat, Oefui, Ukimnanu, Fatuknapa, dan Noelekat. Penjelajahan pun dilanjutkan ke Oeapot, Fautsuba, Nunpene, Matmanas, lalu berakhir di Tele (dekat Oemenu dan Nuntaen).
Dua tempat terakhir yaitu Matmanas dan Tele menjadi pilihan bagi rombongan untuk dijadikan pusat pemerintahan. Mereka lalu menginformasikan pilihan itu kepada pemerintah Hindia Belanda di Noetoko.