Dapat dilihat juga, tidak ada tanda-tanda munculnya huruf ‘E’ pada KEFAMNANOE. Disimpul, bahwa pemerintah Hindia Belanda masih ingat jelas perkataan Mnune Bani. Bahkan ketika mereka menulis nama ibu kota Kabupaten TTU itu.
Jika peta itu dirilis pada tahun 1943, maka adanya sebelum dua tahun Indonesia merdeka. Lagi-lagi dapat disimpul, penulisan dan pengucapan Kefamenanu baru muncul setelah Indonesia merdeka.
Peta asli kota Kefamnanu itu, sebagaimana perannya, menjadi salah satu jawaban bahwa ‘kesalahan penulisan’ tidak dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Lantas, kesalahan penulisan itu dimulai sejak kapan? Sabarlah menunggu. Jawabannya akan diulas dalam artikel berikutnya lagi.
Kita jeda dulu, habiskan kopi di cangkir, tarik napas, hembus, dan jangan lupa berkisah kepada anak-cucu, saudari-saudara, dan sesama tentang peta kota Kefamnanu pada zaman Hindia Belanda.***
Herman Efriyanto Tanouf, 24 September 2022.