Buron Selama 22 Tahun, Perampok Uang Tentara Edi Sampak Berhasil Ditangkap, Begini Kisahnya

- 5 Februari 2022, 11:32 WIB
Edi Sampak
Edi Sampak /Tangkapan layar YouTube Umbra Skull/

Kaburnya Eddy bikin gempar lagi. Banyak pihak waswas, terutama korban selamat, Enung Sampena. Enung merasa ketakuatan serta stress, terlebih ia yang melaporkan Eddy Sampak. Eddy, bagai hilang ditelan bumi. Selama bertahun-tahun petugas tak berhasil mengendus jejak Eddy.

Tertangkap Setelah Buron 22 Tahun

22 tahun kemudian, barulah Eddy Sampak ditangkap kembali. Jejaknya terendus karena kelalaiannya mencantumkan nama di sebuah surat kabar! Ya, nama Eddy Sampak tertera dalam susunan “Pembina” sebuah suratkabar di Banten!!! Mengapa ia begitu ‘bodoh’ memakai nama aslinya?

Lantas, kemana saja Eddy Sampak selama buron? (tahukah Anda, dia pernah dua kali berurusan dengan polisi, tanpa ada yang tahu bila ia sesungguhnya adalah buronan kelas kakap?; Eddy Sampak bahkan pernah membangun mesjid di Sumatera Selatan…) Mengapa ia begitu sulit ditangkap? Benarkah Eddy Sampak punya ilmu menghilang?

Proses penangkapannya cukup mulus. Jauh pula dari kesan hiruk-pikuk lazimnya mencokok penjahat berbahaya. Tanpa todongan pistol, apalagi rentetan tembakan. Malah bentakan pun sepi. Mungkin lantaran sasarannya sudah sepuh.

Mula-mula petugas mengetuk pintu rumah target, Senin malam dua pekan silam. Rumah itu terletak di kawasan Jayanti, Tangerang, Banten. Berlagak sebagai tamu, petugas tadi menyapa ramah. ”Saya dari Garut,” ucapnya, sembari menyalami tuan rumah, seorang lelaki gaek.

Selagi tuan rumah keheranan, si tamu memborgolnya cekatan. ”Bapak ikut kami,” katanya. Tak lupa si tamu juga berpamitan pada nyonya rumah. Mereka kemudian meluncur menggunakan mobil Toyota Kijang yang diparkir dekat situ.

Lelaki gaek itu pasrah. Mulanya ia mengira diculik dan akan dibunuh. Setibanya mobil di Pemasyarakatan Militer (Masmil) Cimahi, Jawa Barat, barulah ia ngeh telah dicokok polisi militer. Berakhir sudah pelariannya selama 22 tahun.

Pria tua tadi tak lain Eddy Maulana Sampak, ”legenda hidup” perampok dan pembunuh berdarah dingin dari Cianjur, Jawa Barat. Terpidana mati yang saat itu berusia 67 tahun itu berhasil kabur dari Inrehab Cimahi (sekarang Masmil) pada 1984.

Tertangkapnya lagi bekas anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0806 Cianjur itu sangat melegakan Enung Sumpena, 65 tahun, saksi kunci kasus menggegerkan tersebut.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah