Buntut Konflik dengan Hamas, Besok Israel Akan Dikunjungi Presiden Amerika Serikat Joe Biden

17 Oktober 2023, 22:53 WIB
Presiden AS Joe Biden /Reuters

MEDIA KUPANG - Hingga saat ini, konflik antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza masih terus berlanjut.

Konflik Israel dengan Hamas ini pecah ketika pada 7 Oktober lalu Hamas membombardir Israel secara tiba-tiba dalam operasi yang diberi nama Operasi Banjir Al Aqsa.

Merespon operasi Banjir Al Aqsa dari Hamas, Israel lantas membalasnya dengan melancarkan Operasi Pedang Besi.

Baca Juga: Tak Lagi Pimpin Bawaslu Belu, Andreas Parera Diminta Bicara Tentang Kampanye dan Posisi Pengawas Pemilu

Korban berjatuhan dari kedua belah pihak dan sejumlah negara di dunia telah bereaksi terhadap konfik tersebut.

Dilansir Antara News, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan akan berkunjung ke Israel pada besok hari Rabu 18 Oktober 2023.

Informasi rencana kunjungan Joe Biden tersebut dikutip Antara dari pemberitaan stasiun televisi Israel Channel 12.

Baca Juga: Bantuan Polri di Belu Dinilai Tak Tuntas, Warga sebut Kapolres Richo Simanjuntak PHP

Belum ada konfirmasi resmi dari Gedung Putih --kantor Biden-- ataupun dari pemerintah Israel terkait kunjungan Biden tersebut.

Pada Minggu 15 Oktober 2023, Channel 12 melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan undangan kepada Joe Biden agar presiden AS itu melakukan kunjungan ke Israel.

Kedatangan Joe Biden di Israel, menurut Netanyahu, akan menjadi bukti solidaritas AS di tengah perang yang berkecamuk antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Intip Perjuangan Petani Tomat di Mandeu di Tengah Terik Matahari dan Krisis Air

Untuk diketahui, kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel sebelumnya pada Juli 2022.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel pada Senin untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Israel.

Sebelum ke Israel, Blinken melakukan lawatan ke Yordania, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir.

Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza.

UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas membantu pengungsi Palestina, menyebutkan lebih dari satu juta orang di Gaza --hampir setengah dari total penduduk-- terusir dari wilayah itu.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.

Sementara itu, banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari keberadaan warga.

Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.

Serangan Hamas itu dilancarkan melalui berondongan tembakan roket serta penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai pembalasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa serta karena peningkatan kekerasan oleh kalangan pemukim.

Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza sudah meningkat menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak. *** Antara News

Editor: Fredrik Bau

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler