Ribuan Warga Korea Selatan Hilang Diculik, Resesi Seks Salah Satu Penyebab Populasi Kota Seoul Menurun

- 12 Oktober 2022, 05:00 WIB
Sepasang kekasih asal Korea Selatan berpose di Kota Seoul. Lebih dari dua ribu warga Korea Selatan hilang di luar negeri akibat diculik dan ditahan, di Kota Seoul sendiri populasi menurun akibat resesi seks.
Sepasang kekasih asal Korea Selatan berpose di Kota Seoul. Lebih dari dua ribu warga Korea Selatan hilang di luar negeri akibat diculik dan ditahan, di Kota Seoul sendiri populasi menurun akibat resesi seks. /AFP/Anthony Wallace

MEDIA KUPANG – Dalam lima tahun terakhir, sebanyak 2.762 warga Korea Selatan hilang di luar negeri akibat diculik dan ditahan.

Di Kota Seoul sendiri dalam 30 tahun terakhir, populasi masyarakatnya menurun. Selain perpindahan penduduk, resesi seks menjadi salah satu penyebab utama.

Terkait data lima tahun terakhir, diungkapkan oleh seorang anggota parlemen oposisi Partai Demokrat, Lee Jae-jung.

Baca Juga: Kasus Jiwasraya, Usai Sita 97 Ha Tanah Benny Tjokrosaputro, Kejaksaan Agung Setor Rp1,5 Triliun ke Kas Negara

Ia mengatakan, jumlah warga Korea Selatan yang hilang di luar negeri sejak 2018 hingga paruh pertama tahun ini berjumlah 2.474 jiwa.

Sedangkan jumlah warga Korea Selatan yang diculik adan ditahan dalam periode yang sama sebanyak 288 orang.

Dilansir Yonhap, dari total 2.762 warga Korea Selatan yang hilang, masing-masing tercatat 607 kasus pada 2018. Selanjutnya pada tahun 2019 sebanyak 840 kasus.

Sementara itu, pada tahun 2020 lalu terdapat 614 kasus warga Korea Selatan diculik, ditahan, bahkan hilang. Kemudian pada tahun 2021 ada 426 kasus.

Baca Juga: Para Pustakawan dan Penggiat Literasi, Perpustakaan Nasional Minta Bantuan Kalian, Simak Permintaan Perpusnas

Pada semester pertama tahun 2022, sesuai laporan opisisi Partai Demokrat, sebanyak 275 kasus yang dialami warga Korea Selatan.

Warga Korea Selatan yang diculik dan ditahan tersebar di beberapa negara. China menduduki daftar terbanyak dengan total 361 kasus.

Selanjutnya Amerika Serikat dengan 322 kasus. Menyusul Filipina dengan 279, dan Jepang 200 kasus.

Catatan angka itu meningkat ketika warga Korea Selatan melakukan perjalanan ke luar negeri, sejalan dengan pelonggaran pembatasan Covid-19.

Baca Juga: Denise Chariesta Mengaku Pernah Menjalin Hubungan Cinta Terlarang dengan R, Benarkah Suami Ayu Dewi?

Oleh karenanya, Lee menegaskan perlunya pemeriksaan kembali terkait program bantuan konsuler Korea Selatan.

Ia pun menegaskan, bantuan konsuler tersebut untuk memastikan warga negara Korea Selatan tidak menjadi korban kejahatan apa pun di luar negeri.

Populasi Kota Seoul Menurun

Diketahui, populasi masyarakat di Kota Seoul, Korea Selatan mengalami penurunan pada September 2020 lalu.

Penurunan populasi itu tercatat di bawah 9,7 juta penduduk. Itu pertama kali terjadi dalam 35 tahun terakhir.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan, per Agustus 2020, jumlah penduduk di Seoul mencapai 9,699 juta pada September 2020.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Genapkan 700 Gol dalam Laga Everton vs Manchester United, Simak Capaiannya di Empat Klub

Dari jumlah tersebut, populasi warga Kota Seoul mengalami penurunan sebanyak 9.015 jiwa. Angka itu terdiri dari 5.415 pria dan 3.600 perempuan.

Dalam waktu 30 tahun, kota ini kehilangan 1,27 juta penduduk. Mengingat populasi Kota Seoul diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 1992 dengan total populasi 10.969 juta.

Penyebab penurunan populasi itu, salah satunya adalah perpindahan penduduk. Mengingat, pada tahun 2020, banyak warga Kota Seoul yang pindah ke Provinsi Gyeonggi setelah harga apartemen yang melonjak.

Selain itu, penurunan populasi ini juga diakibatkan oleh resesi seks yang terjadi di Korea Selatan. Akibatnya, muncul persatuan wanita yang menolak sistem sosial patriarki.

Baca Juga: TPPS Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Alor

Mereka bersumpah untuk tidak menikah, hamil, punya anak atau bahkan berkencan dan berhubungan seks. Inilah yang membuat resesi seks terus membayang-banyangi Korea Selatan.

Dilansir Ceic Data, populasi Korea Selatan secara keseluruhan pada tahun 2021 sebanyak 51,74 juta jiwa. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya (2020) yang mencapai 51,83 juta jiwa.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: ceicdata.com Yonhap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x