BMKG Prediksi akan Terjadi Gempa Berkekuatan 8,9 M dan Berpotensi Tsunami Besar di Bengkulu

- 26 Agustus 2022, 19:33 WIB
Ilustrasi rekaman Gempa
Ilustrasi rekaman Gempa /Miju/Pixabay

MEDIA KUPANG – Potensi Tsunami bakal terjadi di wilayah Bengkulu karena akan ada gempa bumi berkekuatan dahsyat yang bakal terjadi di wilayah tersebut.

Bahkan saking dahsyatnya sampai diperkirakan akan ada gelombang tsunami dengan ketinggian 15 meter.

Jika Hal itu terjadi maka dampak yang ditimbulkan akan setara atau lebih dari Tsunami yang pernah terjadi di Aceh pada tahun 2006 lalu.

Informasi ancaman tsunami tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis 25 Agustus 2022.

BMKG mendeteksi bahwa akan terjadi Gempa berkekuatan 8,9 M di prediksiakan terjadi di wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Baca Juga: Ahli Forensik Bongkar Kejanggalan CCTV di Rumah Mantan Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Dengan kekuatan gempa yang seperti itu, maka potnssi terjdi tsunami besar tidak terelakkan.

Dilansir mediakupang.com dari Pikiran Rakyat,  Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar pada Kamis, 25 Agustus 2022.

"Bengkulu berpotensi terjadi gempa bumi mencapai 8,9 magnitudo yang menimbulkan adanya gelombang tsunami mencapai 15 meter," kata Anang Anwar, dikutip Pikiran Rakyat dari Antara, Jumat, 26 Agustus 2022.

Lebih lanjut, Anang pun menjelaskan bahwa gempa tersebut dapat terjadi jika lempeng bumi yang berada di wilayah perairan Kabupaten Mukomuko dan wilayah perairan kepulauan Mentawai Sumatera barat mengalami perpecahan.

Baca Juga: Habis Jalani Sidang Kode Etik, Irjen Ferdy Sambo Baca Surat Permohonan Maaf, Begini Isinya

Terlebih, Provinsi Bengkulu menjadi wilayah yang dilalui oleh rangkaian gunung berapi, sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi untuk terjadinya gempa bumi berkekuatan besar.

"Wilayah Provinsi Bengkulu berpeluang terjadinya pergeseran lempeng itu cukup besar," ujarnya.

Namun, Anang meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terhadap prediksi tersebut.

Lantaran, gempa besar terakhir kali terjadi di Bengkulu pada tahun 1844 dengan berkekuatan 8,4 magnitudo.

"Jika di Bengkulu gempa masyarakat jangan khawatir, malah dengan adanya gempa lebih bersyukur karena gempa terjadi tidak langsung sekaligus tapi secara perlahan lahan," ucapnya.

Baca Juga: Tarian dari Suku Boti NTT Bikin Ivan Gunawan Berderai Air Mata saat Tampil di Indonesia's Got Talent

Sebagai informasi terkait penanganan potensi gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membentuk Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia (KGTI) untuk memperkuat sistem peringatan dini terkait peristiwa alam tersebut.

Pembentukan Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia itu disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

"Konsorsium ini sebagai respons BMKG terhadap kecenderungan aktivitas gempa bumi yang terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dan adanya fakta bahwa mekanisme pembangkit tsunami semakin kompleks," tuturnya.

Dwikorta mengatakan bahwa pembentukan KGTI ini ditujukan untuk menguatkan dan meningkatkan kemandirian masyarakat Indonesia dalam menghadapi gempa hingga meminimalisir korban.

Baca Juga: Inilah Delapan Artis Yang Selingkuh dan Cerai Dengan Pasangannya

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorta juga menjelaskan bahwa pembentukan KGTI ini juga melibatkan sejumlah perguruan tinggi, diantaranya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Tak hanya itu, ada pula pakar kebumian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang turut andil dalam pembentukan KGTI.

"Pelibatan ahli, pakar, dan peneliti dari berbagai institusi dan perguruan tinggi tentunya akan semakin memperkuat BMKG, terutama terkait data dan informasi yang dihasilkan," katanya.***

Editor: Primus Nahak

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah