MEDIA KUPANG – Setelah beberapa pekan identifikasi berlangsung, akhirnya Pusdokkes Polri memperoleh profil DNA potongan jari manusia dalam sayur lodeh.
Seperti diketahui, potongan jari manusia dalam sayur lodeh ditemukan Petrus Watu, warga asal Malaka pada 8 Desember 2022 lalu di salah satu rumah makan di Kabupaten Belu.
Usai melewati beberapa tahapan bahkan tim penyidik mengalami kesulitan, profil DNA dari potongan jari manusia tersebut pun dikantongi Pusdokkes Polri.
Baca Juga: Mengeluh Kualitas Pembangunan Rumah Bencana Seroja Di Alor, PPK :Rusak Diperbaiki
Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen dokter A Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, profil DNA telah dikirim ke Polda NTT pada Rabu, 4 Januari 2023 kemarin.
"Hasilnya itu sudah ada, kemarin itu baru kita kirim ke Polda NTT. Jadi, kami mendapatkan profilnya,” ungkapnya seperti dilansir PMJ News pada 5 Januari 2023.
Disebutkannya, hasil dari identifikasi yang dilakukan Pusdokkes Polri, diketahui potongan jari tersebut milik pria dewasa.
"Ciri-cirinya itu manusia, bisa dipastikan itu manusia. Kemudian laki-laki, jadi detilnya nanti bisa langsung kontak dengan penyidiknya.”
Dokter Edy menegaskan, hasil identifikasi atau profil DNA yang telah dikirim ke Polda NTT atas permintaan penyidik.
“Karena memang kita, karena penyidik yang minta kita serahkan kepada penyidik."
Baca Juga: Jokowi Resmi Membuka Transaksi BEI 2023
Untuk mengetahui siapa pemiliknya, dokter Edy menyebutkan hasilnya akan terungkap setelah ada pembanding.
"Secara umum bisa diperiksa secara DNA, tinggal kita menunggu pembandingnya.”
Ia mengaku, dibutuhkan “kerja ekstra dari penyidik untuk mencari pembandingnya siapa itu.”
Diketahui, temuan mengerikan dalam sayur lodeh dari rumah makan Albarka, Kabupaten Belu telah ditangani Pusdokkes Polri lebih dari seminggu.
Baca Juga: Susy Air Gantikan Dimonim Layani Bandara Pantar
Terhitung sejak 17 Desember 2022 lalu, ketika dikirim tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang ke Pusdokkes Polri.
Sebelumnya pun aparat Polres Belu terus beruyapa dengan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbianto mengatakan, pihaknya sudah ada tujuh saksi yang diperiksa terkait temuan Petrus Watu itu.
"Sampai saat ini sejumlah saksi sudah kita periksa, kurang lebih ada tujuh orang yang sudah diperiksa,” katanya seperti dilansir Antara NTT pada 3 Januari 2022.
Baca Juga: Pola Hidup Sehat Menentukan Keberlangsungan Masa Hidup, Simak Tips - Tips Berikut
Ia merinci, tujuh orang saksi yang diperiksa itu terdiri atas pemilik warung, kemudian pembuat tahu dan pelayan di warung makan tersebut.
AKBP Yosep Krisbianto mengaku, pihaknya kesulitan dalam mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia itu.
Ia menyebut, identitas pemilik potongan jari manusia itu hanya bisa terungkap dengan melakukan tes DNA.
"Memang sulit kalau tanpa dilakukan uji atau tes DNA. Oleh karena itu, sejak Desember 2022 lalu kami sudah bawa ke RSB Titus Uly untuk diperiksa,” tutupnya.***