Sejarah Partai Komunis di Indonesia, Ternyata Pernah Dilarang oleh Kolonial Belanda

- 28 September 2022, 17:03 WIB
Gambar DN Aidit dalam FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI (1984)
Gambar DN Aidit dalam FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI (1984) /Miju/Tangkapan Layar YouTube Hendra Ahya

Menurut perkiraan, seluruh anggota partai dan organisasi-organisasi yang telah tersedia di bawah payungnya mungkin sampai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia pada masa itu.

Pada Maret 1962, PKI bergabung dengan pemerintah. Para pemimpin PKI, Aidit dan Njoto, diangkatkan menjadi menteri penasihat. Pada bulan April 1962, PKI menyelenggarakan kongres partainya.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022, Orang yang Tak Layak Untuk Kerajaan Allah

Pada 1963, pemerintah Malaysia, Indonesia dan Filipina terlibat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan probabilitas tentang pembentukan sebuah Konfederasi Maphilindo, sebuah gagasan yang dirundingkan oleh presiden Filipina, Diosdado Macapagal.

PKI menolak gagasan pembentukan Maphilindo dan federasi Malaysia. Para anggota PKI yang militan menyeberang masuk ke Malaysia dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran dengan pasukan-pasukan Inggris dan Australia. Sebagian himpunan sukses sampai Malaysia lalu bergabung dalam perjuangan di sana. Namun demikian kebanyakan dari mereka ditangkap begitu tiba.

Salah satu hal yang sangat mengherankan yang dilakukan PKI adalah dengan diusulkannya Angkatan ke-5 yang terdiri dari buruh dan petani, probabilitas besar PKI mau mempunyai semacam militer partai seperti Partai Komunis Cina dan Nazi dengan SS nya.

Baca Juga: PM Israel Yair Lapid Dukung Palestina Merdeka, Netizen Indonesia : Tumben!!!

Hal inilah yang membuat TNI AD merasa khawatir takut telah tersedianya penyelewengan senjata yang dilakukan PKI dengan "tentaranya".

Gerakan 30 September

Alasan utama tercetusnya peristiwa G30S diakibatkan sebagai suatu upaya  melawan apa yang disebut "rencana Dewan Jenderal berhasrat memperagakan coup d‘etat terhadap Presiden Sukarno“.

Halaman:

Editor: Primus Nahak

Sumber: unkris.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah