Di Stadion Kanjuruhan, Rekaman CCTV Dihapus, Hambat Upaya TGIPF Ungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan

- 18 Oktober 2022, 11:42 WIB
TGIPF menyebut rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dihapus dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
TGIPF menyebut rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dihapus dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. /HET/Instagram @infokanjuruhan

MEDIA KUPANG – Tragedi Kanjuruhan masih terus diusut. Data terakhir, total korban dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mencapai 754 orang.

Dari total jumlah korban tersebut, sebanyak 132 orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan yang bermula dari laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu.

Adapun korban luka ringan sebanyak 596 orang, dan 26 orang mengalami luka berat dalam Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Sidang Perdana Ferdy Sambo Cs, Warganet: Urusan Lesti Kejora dan Rizky Billar Minggir Dulu

Rekaman CCTV Dihapus

Diketahui, di Stadion Kanjuruhan, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menemukan adanya rekaman CCTV dihapus.

Dilansir PMJ News, temuan TGIPF terkait rekaman CCTV dihapus berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan dengan durasi 3 jam 21 menit.

TGIPF pun telah melaporkan temuan itu kepada Presiden Jokowi. Disebutkan, rekaman CCTV yang dihapus menampilkan pergerakan rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya.

"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir," ungkap tim TGIPF pada Senin, 17 Oktober 2022.

Baca Juga: Terungkap! JPU Sebut Fakta-fakta Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J dalam Sidang Perdana Ferdy Sambo

Disebutkan TGIPF, CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi 3 jam 21 menit berikutnya hilang akibat rekaman CCTV dihapus.

"Rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit."

Akibat rekaman CCTV dihapus, TGIPF menyatakan hal itu menghambat tugas mereka untuk mengungkap fakta yang sebenarnya dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi.”

Baca Juga: Pemeriksaan Ditunda Lagi, Polda Metro Jaya Sebut Tersangka Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa Beralasan Sakit

Oleh karenanya, TGIPF akan berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke Polri. “Sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri."

Sejumlah Korban Masih Dirawat Secara Intensif

Terkait korban Tragedi Kanjuruhan, hingga saat ini masih ada 78 orang yang menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 orang menjalani rawat jalan yaitu memeriksakan diri secara berkala. Sedang delapan orang di antaranya masih menjalani perawatan secara intensif di RSUD Saiful Anwar.

“Untuk saat ini, masih berada di ICU (Intensive Care Unit) ada empat orang. Empat itu kondisinya masih tidak stabil,” ungkap Direktur RSUD Saiful Anwar, dokter Kohar Hari Santoso pada Senin, 17 Oktober 2022 dilansir Antara.

Ia menjelaskan, keempat korban Tragedi Kanjuruhan itu masih menggunakan alat bantu pernapasan. Sedangkan empat korban lainnya lagi menjalan perawatan di fasilitas High Care Unit (HCU).***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: PMJ News dan ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x