Nasib Daniel, 31 Tahun Jadi Tenaga Kontrak Pemprov NTT Diberhentikan Melalui Telepon

- 11 Maret 2021, 11:38 WIB
Daniel Dan, tenaga kontrak pada UPT Pengelolah Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT
Daniel Dan, tenaga kontrak pada UPT Pengelolah Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT /Foto : istimewa

Kemudian, beliau pindah ke Kebun Dinas di Wairklau, pada September 1992 hingga saat ini bekerja sebagai tenaga kontrak dengan posisi terakhir sebagai Kepala Kebun Dinas Wairklau.

"Jadi, kurang lebih telah 31 tahun lamanya bapak mengabdikan diri dan bekerja sebagai tenaga kontrak di Dinas Pertanian NTT. Bapak mulai kerja dari gaji Rp50.000 yang diterima setiap triwulan, sampai pada Maret 2021 dengan gaji Rp1.500.000," terangnya.

Baca Juga: Libatkan AS dan China, TNI Ambil Sikap Soal Polemik di Laut Natuna Utara

Menurut Chesar, saat ditelpon untuk disampaikan bahwa telah diberhentikan sebagai tenaga kontrak, ayahnya sedang membelah buah kelapa untuk dikeringkan menjadi kopra. Yang mana, uang hasil penjualan kopra tersebut, biasa disetorkan setiap triwulan ke Dinas Pertanian NTT.

"Tapi karena dengar informasi yang mengejutkan itu, bapak langsung berhenti kerja. Dia masuk ke kamar dan menangis," katanya.

Sebagai anak, ia tak terima perlakuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT terhadap ayahnya ini. Ia sangat menyesal karena pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, tidak memperhitungkan kerja dan pengabdian ayahnya selama 31 tahun itu.

Baca Juga: 79 Akun Media Sosial Dapat Peringatan dari Virtual Police: Diingatkan Dahulu

Dikatakan Chesar, pihaknya tidak meminta adanya kompensasi, tetapi minimal sebuah ada penghargaan dan pengertian terhadap kerja ayahnya selama ini.

Chesar menyampaikan, sejak 3 Maret sampai sekarang, belum ada informasi lanjutan baik surat maupun lisan yang menerangkan beliau diberhentikan dari tenaga kontrak. Sehingga ayahnya tetap meminta salah satu anaknya, untuk membantu membelah buah kelapa untuk dikeringkan jadi kopra.

Chesar juga mengungkapkan, jikalau memang negara berkenan untuk mengenang jerih payah ayahnya di Kebun Dinas Wairklau ini, maka berilah kesempatan kepada kami anaknya untuk terus mengabdi di tempat ini.

Halaman:

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah