Penculikan Kedua: Klinik Hukum, Lurah Danga Bawa Preman, Teror hingga Remaja Perempuan Nagekeo Diculik Lagi

- 6 Oktober 2022, 13:30 WIB
Seorang remaja perempuan Nagekeo, Flores, NTT  diculik sebanyak dua kali. Penculikan kedua diwarnai ragam kisah, mulai dari larangan Lurah Danga terhadap klinik hukum hingga surat teror dan berakhir pada penculikan.
Seorang remaja perempuan Nagekeo, Flores, NTT diculik sebanyak dua kali. Penculikan kedua diwarnai ragam kisah, mulai dari larangan Lurah Danga terhadap klinik hukum hingga surat teror dan berakhir pada penculikan. /Ilustrasi penculikan/Pixabay/Free Photos

Dini hari 29 Agutus 2022, TW dan AGFD terbangun karena gonggongan anjing tetangga. Listrik di dalam rumah padam. Kediaman tetangga sekitar malah menyala.

Ibu dan anak ini, bangun ditemani nyala senter untuk melihat sumber suara gongogangan anjing melalui jendela. Kegelapan malam menghalangi pandangan mereka.

Pada saat bersamaan, TW melihat jendela di sebelah pintu ruang tamunya terbuka. Lima belas menit kemudian, TW masuk berdoa di dalam kamar.

Baca Juga: Beach Library, Tempat Wisata Pantai dengan Akses Internet dan Baca Buku Gratis

Sebagaimana kebiasaan AGFD, ia beranjak mengambil handuk di samping rumah bagian kanan untuk mandi pagi. Selesai mengambil handuk, ia berjalan menuju kamar mandi. Tetiba, mulutnya ditutup dari arah belakang menggunakan tangan yang terbalut kain.

AGFD dibius. Ia sempat berontak. Dalam tangkapan matanya, pelaku pembiusan berbadan tinggi, bertubuh besar, dengan bau rokok yang tajam dari mulutnya. AFGD pingsan.

Listrik tak kunjung menyala di rumahnya. MYR mencoba melihat meteran listrik. Tuas meteran dalam keadaan dimatikan. MYR lalu mengembalikan tuas dalam posisi hidup.

TW selesai berdoa pukul 05.45 WITA. Ia memanggil putrinya. TW hendak meminta anak gadisnya untuk menyetrika seragam sekolah. Tak ada sahutan balik. Ia segera mencari anaknya di sekitar rumah dan tetangga terdekat.

AGFD masih tidak ditemukan. TW makin mencemaskan keselamatan putrinya. Belum genap setahun, putrinya mengalami penculikan. Trauma penculikan masih terbayang di kepalanya.

TW kembali ke rumah. Anaknya tidak berada di rumah tetangga. Saat di halaman rumah, TW mengenali sandal dan gelang milik putrinya dalam keadaan putus. Bekas seretan kaki terpampang jelas di matanya.

Halaman:

Editor: Efriyanto Tanouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x