Theodorus yang dikonfirmasi media ini mengeluh karena kesulitan air untuk menyiram tomat sehingga tetap berusaha untuk membeli air tangki untuk menyiram.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana KUR BRI, Jaksa Geledah dan Sita Sejumlah Dokumen
"Kami kesulitan air untuk mengolah lahan ini, ini sudah yang kedua kali kami kerja di lahan ini, tahun kemarin kami kerja tetapi dibantu dengan air hujan meskipun sesekali beli air dari tangki. tetapi kali ini betul-betul kami pakai air dari tangki, dalam catatan buku sudah 52 tangki yang kami beli dengan 1 tangki 50.000. Semoga di tahun ini berhasil lebih dari tahun kemarin," katanya.
Lanjut Theo, lahan yang dapat diolah kurang lebih 1 hektare dengan tanaman tomat 8.000 pohon dan akan segera panen.
"Kami menginformasikan kepada yang berminat membeli tomat agar bersiap-siap untuk 1 atau 2 Minggu ke depan bisa merapat untuk melihat dan menawar sendiri," ujarnya. ***